Kiprah Wahyudi El Panggabean dalam mengusung misi mengajak dan mendidik insan pers menjadi wartawan profesional dan berintegritas, tampaknya semakin kukuh.
Wahyudi dalam sambutannya pada rapat penetapan pengurus Perhimpunan Jurnalis Siber (PJS) DPD Riau, mengatakan. “Banyak sekali stigma yang disematkan kepada teman-teman wartawan yang dinilai tidak profesional dan tidak kompeten. Mereka disebut wartawan abal-abal, wartawan kacangan dan lain-lain stigma,” Kata Wahyudi.
Melalui wadah organisasi wartawan PJS, Wahyudi yang secara aklamasi terpilih sebagai ketua DPD PJS untuk Provinsi Riau mengusung tekad untuk menjadikan wartawan khususnya anggota PJS Riau dan media mereka masing-masing sejajar dengan wartawan dan media lainnya.
Wahyudi yang juga Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center (PJC) selama ini konsisten mendidik wartawan dan calon wartawan.
“Misi mendidik, berbagi pengalaman kepada teman-taman melalui kursus intensif dan pelatihan wartawan akan terus menjadi prioritas saya baik melalui PJC maupun melalui wadah organisasi PJS ini,” ujar beliau dihadapan 32 orang peserta rapat, Rabu 25 Mei 2022 di Hotel New Hollywood Jl. Kuantan Raya, Pekanbaru.
Nefrizal salah seorang pengurus yang ditunjuk ketua terpilih menjadi pengurus inti PJS Riau mengatakan, ia sangat bersyukur dengan bersedianya Wahyudi sebagai Ketua organisasi wartawan DPD PJS Riau.
“Saya dan semua wartawan dari media yang saya pimpin, akan saya ajak bergabung di PJS. Saya yakin atas kepemimpinan abanganda Wahyudi, yang notabene guru saya, PJS Riau Insya Allah akan menjadi wadah yang patut untuk di ikuti,” kata Nefrizal pemimpin redaksi86.com.
Sekilas Profil Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H.
Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., selain seorang jurnalis senior juga seorang Pembicara Nasional & Motivator serta Instruktur Jurnalistik.
Pria, ayah 3 anak, kelahiran Batangtoru, 9 Mei 1964 ini, menekuni Profesi Wartawan sejak 1985 saat masih kuliah di Universitas Riau.
Setelah meraih Gelar Sarjana Pendidikan Biologi (1990) Wahyudi langsung bergabung dengan Redaksi SKM Genta.
Di Media ini Wahyudi mengabdi hingga tahun 1994 dengan jabatan terakhir: Redaktur Eksekutif.
Tahun 1994 Wahyudi bergabung dengan Majalah FORUM Keadilan (Jakarta) setelah menulis berita: Bupati Kampar Membakar Pasar. Saat itu, media-media lain, menulis: Pasar Kebakaran.
Di FORUM, Wahyudi belajar menjadi Wartawan Profesional dari wartawan-wartawan kawakan tanah air: Panda Nababan, Karni Ilyas, Norca Massardi, dan wartawan hebat lainnya.
Di Majalah FORUM Keadilan inilah Wahyudi mengeksploitasi kemampuan dan potensinya sebagai wartawan investigator lewat berita-berita yang ditulisnya. Termasuk hasil investigasinya di Bagan Siapiapi (1996).
Di Era Revormasi (1999) Wahyudi bersama investor Pekanbaru mendirikan Surat Kabar Harian Media Riau. Wahyudi sekaligus dipercaya sebagai Pemimpin Redaksinya. Tiga tahun Wahyudi bertahan di media ini.
Tahun 2002 Wahyudi mendirikan media sendiri Target Operasi. Tahun 2005 Wahyudi mendirikan Majalah FORUM Kerakyatan.
Tahun 2007 bersama istrinya Advokat Asmanidar, S.H., Wahyudi mendirikan Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC). PJC sudah memproduk lulusan sekitar seribu orang.
Tahun 2008 Wahyudi diundang mengajar ke Prodi. Bahasa Indonesia FKIP-UIR untuk mengajarkan mata kuliah: Menulis, Bahasa Jurnalistik, Berbicara dan Menyimak.
Wahyudi menulis buku untuk setiap mata kuliah yang diajarkannya.
Saat menjadi Dosen itulah Wahyudi kuliah lagi di Program Magister Hukum Tata Negara. Wahyudi lulus tahun 2014 dengan Tesis: Implementasi Kemerdekaan Pers dalam Perspektif UU No.40 Tahun 1999. Studi Kontrak Halaman Surat Kabar di Riau.
Tahun 2017 Wahyudi mengakhiri pengabdiannya sebagai dosen menyusul pengangkatannya sebagai Hakim Ethik Dewan Kehormatan PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) Pekanbaru.
Sebagai Pembicara Nasional, Wahyudi sudah memberikan motivasi jurnalistik ke berbagai daerah di nusantara. Termasuk wilayah: Sumatera-Jawa, Wilayah Kalimantan, Wilayah Sulawesi dan Papua.*** (Red)