PEKANBARU – Mahasiswa UIN Suska Riau kembali menggelar demonstrasi lanjutan mengenai dugaan korupsi Rektor UIN Suska Riau setelah kemarin melakukan aksi mimbar bebas.
Demonstrasi kali ini bertepatan dengan hadirnya Wakil Presiden (Wapres) KH. Maruf Amin ke UIN Suska Riau dalam acara penganugrahan sebagai bapak ekonomi syariah Indonesia.
Kehadiran Wakil Presiden di UIN Suska Riau juga diiringi pengamanan dari aparat, baik dari Polri dan TNI dengan jumlah yang besar.
Dengan adanya pengamanan yang ketat ini, mahasiswa merasa adanya upaya menghalang-halangi menyampaikan aspirasi dimuka umum.
“Kami menjadi kesulitan untuk menyampaikan aspirasi. Tujuan, agar didengar langsung oleh Bapak Wakil Presiden bahwasanya di UIN Suska Riau ini sedang terjadi pergolakan yang dahsyat terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi berdasarkan hasil audit BPK,” ujar Rizki.
Saat aksi tadi, sempat terjadi benturan antara mahasiswa dan aparat, padahal tujuan melakukan aksi pada hari ini hanya ingin memberitahu kepada bapak Wakil Presiden terkait persoalan yang terjadi di UIN Suska saat ini, sekaligus meminta pak Rektor untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Karena dikhawatirkan terjadinya benturan yang lebih keras, akhirnya masa aksi sepakat dengan pihak aparat yaitu akan difasilitasi pertemuan dengan Rektor, setelah Wakil Presiden meninggalkan lokasi acara.
Akan tetapi Setelah bapak Wakil Presiden pergi meninggal lokasi, yang kami dapatkan hanya pengingkaran terhadap kesepakatan karena Pak Rektor sudah tidak ada ditempat.
“Kesepakatan bersama hanya bual belaka. Sampai acara selesai, Rektor tidak bisa dijumpai,” tegas Rizki.**(zul).