-Kisah Tragis Pembakaran Rumah Wartawan di Kab. Karo-
Tragis dan Sadis, duka yang masih membekas buat kita semua, Rohadi, SH, mengisahkan, baru-baru ini jagat raya di gemparkan dengan kejadian tragis dan sadis di Kabupaten Karo, Sumut. Satu keluarga wartawan habis terbakar. Pemicu kejadian sadis itu lantaran wartawan kerap memberitakan ‘Perjudian 303’ yang semakin marak, meresahkan dan tidak tersentuh hukum.
“Cukuplah kejadian di Kabupaten Karo jadi pembelajaran bagi kita semua. Maraknya perjudian di Bagan siapi-api cukup sangat meresahkan. Apakah Dibiarkan atau Ditindak/Basmi?. Atau menunggu tragedi seperti di Kabupaten Karo terjadi di Bagan siapi-api. Apa harus seperti itu pak?” kesah Rohadi.
Banyak insan pers berburu informasi dan menantikan secuil respon serta keterangan secara resmi dari Kapolsek Bangko atau Kapolres Rohil, atas tragedi sadis kekerasan wartawan yang di duga dilakukan warga migran keturunan Cina. Sampai detik ini, semua diam dan membisu layaknya sepi dikeheningan malam.
Banyak isu-isu liar berkembang, siapa yang tak kenal dengan Bos Judi itu, orangnya sangat royal dan baik hati. Isu lainnya, aparat hukum terkesan tidak berdaya untuk memberantas perjudian di Bagan siapi-api, sebab Bos Judi itu tidak segan-segan mengeluarkan pulus untuk memindahkan aparat tersebut jika melawannya.
Sebagai kepedulian kami sesama profesi Wartawan, selayaknya profesi Polisi, Wartawan merupakan bagian dari pilar ke Empat panji-panji Demokrasi, Wartawan hanya bisa menyuarakan dengan karya tulisan. Sedangkan profesi Polisi, memiliki profesi mulia, penindakan sekaligus penangkapan dan pencegahan serta pemberantasan yang disematkan pada jati diri Polri.