Video kekerasan itu hingga sampai saat ini masih berdar diberbagai media sosial. Yang menjadi pertanyaan besar masyarakat Kabupaten Rohil terkhusus pengacara muda itu, apakah kesalahan Fauzi wartawan sangat besar sekali, sehingga harus main hakim sendiri?.
“Kapolsek Bangko harus bertanggung jawab dan Kapolres Rohil harus tegak lurus atas kekerasan yang menimpah Fauzi wartawan, bukankah wartawan mitra Kepolisan. Kondusifitas jelang Pilkada telah di deklarasikan Kapolda Riau, persoalan sara jadi seruan utama,” tegas Rahmat.
Dikonfirmasi, Humas Polsek Bangko, Fuji A, sampai saat ini belum tahu secara pasti sebab akibat kejadian tersebut. Karena dirinya sedang bebas tugas atau libur pada hari kejadian ini.
“Saya belum tau pasti kejadiannya. Saya pas libur atau off hari ini. Nanti kalau ada info lanjutan pasti kita kabarin,” ujaranya.
Sementara, hari semakin malam dan para wartawan semakin ramai datang kemapolsek Bangko. Selain ingin megetahui secara pasti apa yang terjadi, mereka berkumpul sebagai bentuk solidaritas sesama profesi.
“Saya kurang tau persis kejadian itu. Tapi kalau dilihat dari video yang beredar, rekan kita si Fauzi sedang dalam tidak baik. Kita berkumpul dimapolsek Bangko bentuk dukungan dan solidaritas terhadap rekan-rekan,” kata Said, salah satu wartawan senior Bagan siapi-api.
“Kita berharap Kapolsek Bangko mengusut tuntas kasus ini, seram sekali kita lihat video itu. Kita siap kawal kasus ini, agar kedepan tidak ada lagi kesemena-menaan terhadap wartawan. Kalian mau buka judi apa aja, kami para wartawan gak pernah ganggu usaha judi kalian,” ketusnya.