DURI – Tingginya jumlah pasien yang datang berobat ke RSUD Duri setiap harinya ternyata berdampak pada pelayanan rumah sakit. Misalnya, seperti kurangnya sarana ruang rawat inap untuk pasien serta terbatasnya ruang tunggu pasien yang ingin mendaftar berobat.
Mengetahui hal tersebut sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis dari Komisi IV turun meninjau pelayanan RSUD Duri, Rabu (4/5/2016) sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka diantaranya, H Thamrin Mali, Pipit Lestari, Daud Gultom, H Jazmi dan Sukadi.
“Hampir setiap hari pelayanan RSUD Duri ini over kapasitas. Sehingga membuat pelayanan kepada masyarakat jadi tidak maksimal. Makanya kita akan minta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, agar memfungsikan pelayanan rawat inap pada sejumlah puskesmas yang ada,” kata Thamrin Mali saat di konfirmasi GoRiau.com usai kunjungannya di RSUD Duri tersebut.
“Sehingga pasien yang datang ke RSUD Duri adalah pasien yang mendapat rujukan dari Puskesmas setempat. Dengan kata lain, pasien yang masih bisa ditangani oleh pihak puskesmas tidak perlu berobat ke RSUD Duri,” tambahnya lagi. Duri tersebut.
Masalah lain yang menurutnya fatal di RSUD Duri adalah kurangnya tenaga perawat dan jumlah dokter spesialis. “Apalagi kelas RSUD Duri ini akan meningkat dari sebelumnya, sayang jika masih terbatas tenaga perawat dan dokter spesialis,” imbuhnya lagi. Duri tersebut.
Selain itu juga, Thamrin melihat dari sarana pelayanan IGD juga masih banyak yang kurang. ” Kami yakin jika nanti rawat inap di puskesmas sudah ada, jumlah pasien yang ke RSUD Duri tidak akan membludak lagi seperti saat ini,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Bengkalis ini. ***