ROKANHILIR – Masih seperti biasa, polusi kabut asap tebal pagi ini masih senantiasa menyelimuti Ibukota Rokan Hilir (Rohil), Bagan Siapiapi. Walau tidak pengaruhi jarak pandang, para siswa sekolah sebagian masih di liburkan.
“Asapnya ngeri kali, biarlah anak saya libur dulu sekolahnya,” ujar Nila (38), saat berbincang dengan awak media ini, Kamis (19/9), di Bagan Siapiapi.
Berita terkait:
- BMKG Riau, Rohil Penyumbang Titik Api Terbesar
- Bhabin Kamtibmas Bagan Barat, Ringkus Di Duga Pelaku Pembakar Lahan
Semakin hari, kabut asap di Bagan Siapiapi semakin menunjukan kwalitas udara yang kian memprihatinkan (Diduga melebihi ambang baku mutu). Asap kini sudah menjadi momok yang sangat menakutkan terutama bagi anak Balita.
Sementara, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Pekanbaru, Rabu (18/9/19), mendata bahwa titik api masih terus bertambah di Negri berjuluk Seribu Kubah ini.
Masyarakat di peringatkan untuk waspada terhadap penurunan kualitas udara dan jarak pandang akibat peningkatan polusi udara yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Berita terkait:
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki, dalam rilis persnya menyebutkan dari 334 titik api tersebut tersebar di masing-masing daerah yakni, Rohil 97, Bengkalis 10, Kampar 18, Dumai 14, Kuansing 3, Pelalawan 93, Rohul 1, Inhil 46, Inhu 52 titik.
Dan lanjut dia, dari total keseluruhan data tersebut, diyakini 205 titik api dengan tingkat kepercayaan 70 Persen tersebar masing di Kabupaten Rohil 58 titik, Bengkalis 6, Kampar 6, Dumai 10, Kuansing 1, Pelalawan 61, Inhu 36, dan Kabupaten Inhil 27 titik.
“Kabupaten Pelalawan tingkat tertinggi, dan Rokan Hilir menunjukan angka drastis yang terus bertambah,” tutupnya**
Laporan by: gp2
Editor by: Mmd