PEKANBARU – Berbagai upaya kepolisian dalam mengantisipasi terjadinya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Provinsi Riau, salahsatunya seperti yang dilakukan Polres Dumai, dengan memberikan reward bagi personil yang berhasil tangkap tangan pelaku pembakaran.
Pemberian reward ini, sebagai upaya kepolisian dalam mengantisipasi peluang terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut). “Hadiah khusus ini bagi anggota termasuk Bhabinkamtibmas yang bisa menangkap pelaku pembakar lahan dan hutan,” sebut Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo.
Suwoyo menjelaskan, selain pemberian hadiah, Polres Dumai juga melakukan supervisi ke masing-masing Polsek setiap harinya, dengan tujuan untuk melihat apakah anggota kepolisian sudah maksimal dalam memantau wilayah hukumnya, agar zero kasus Karlahut.
“Tiap hari ada perwira-perwira kita datang ke Polsek, kita lihat mana polisi yang bekerja di lapangan dan mana yang tidak. Kalau bohong pasti akan ketahuan. Kita juga akan rolling mereka tiap bulannya untuk menghindari adanya ‘permainan’,” tegasnya saat berbincang dengan GoRiau.com.
Upaya ini, sambungnya, sedikitnya sudah mulai menunjukkan hasil. Tercatat sejak Januari 2016 hingga sekarang, Polres Dumai berhasil menangkap enam orang terduga pembakar lahan. “Dari lima laporan polisi (LP), kita berhasil tangkap tangan enam pelaku pembakar lahan,” sebutnya.
Disamping itu, Polres dumai juga melakukan sosialisasi terkait dampak kerugian dari membuka lahan dengan cara dibakar, penyebaran maklumat Kapolda Riau serta membangun sekat kanal agar lahan gambut tetap lembab. “Kita sudah bangun sekitar 80 sekat kanal di Dumai,” lanjutnya.
“Hanya saja kendala kita, rata-rata masyarakat cenderung berspekulasi. Artinya suka coba mencoba, kalau nggak ketangkap ya untung. Bisa dikatakan tingkat kesadaran warga agar tidak membakar lahan masih rendah. Namun begitu kita akan terus sosialisasikan,” tutupnya, Selasa (16/2/2016) pagi. ***
goriau.com