Pariwisata Bagan Haritage, Cicit Kapitan I Tam Angkat bicara

GoPesisir.com ROHIL – Merupakan sebagian kota yang penuh dengan hasil peninggalan sejarah Belanda. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir kembali mengangkat dan memperkenalkan situs-situs sejarah melalui program Pariwisata yakni Bagan Heritage (Bagan Warisan).

Salah satu peninggalan sejarah terunik iyalah, masih terlihat berdiri kokoh seadanya rumah tua peninggalan prasejarah ‘Rumah Kapitan I Tam’. Kapitan I Tam sebenarnya banyak meninggalkan rumah-rumah bersejarah lainnya. Namun sayang, demi perkembangan dan peningkatan perekonomian daerah, bangunan bersejarah banyak musnah dan sirna demi kepentingan.

Menurut sejarah, Kapitan I Tam sendiri merupakan warga Tionghoa bermarga NG (eng). Ia merupakan seorang pejabat pemerintahan kolonial Belanda. Pada zaman itu ia dipilih menjadi pejabat teratas atas dasar ketokohannya dan kekayaannya serta berpengaruh dimasyarakat pedagang Tionghoa.

Rumah Kapitan ini adalah warisan budaya sejak zaman dahulu dengan seni arsitektur yang klasik dipadu dengan gaya Tradisional Tionghoa dan Melayu yang seharusnya dirawat karena sebagai symbol keberagaman suku di Bagan siapiapi yang hidup dengan damai dan harmoni. Rumah Kapitan sendiri berdiri diera Tahun 1900.

Piano Kapitan I Tam – (poto by: mamad)

Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Riau bersama siswa siswi serohil dan juga pecinta club sepeda tua dan club sepeda motor ingin kembali memperkenalkan situs-situs sejarah yang ada di Rohil kekanca tingkat nasional.

“Kita ingin sekali mengembangkan potensi sejarah kita, ini kegiatan positif terutama bagi kita siswa dan siswi. Semoga dengan semangat ini kita para siswa tidak akan lupa dengan sejarah ditanah kelahiran kita dan juga sejarah-sejarah lainnya yang ada di Indonesia,” papar seorang siswi yang saat itu mengikuti kegiatan Bagan Heritage.

Sementara, cicit dari Kapitan I Tam, Tono menyampaikan. “Kita sangat berterimkasih kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang sudah mau peduli untuk mengingat salah satu peninggalan sejarah yang ada di Bagan siapi-api ini, salah satunya rumah peninggalan leluhur kita ‘Rumah Kapitan I Tam’, ujarnya, saat dikonfirmasi awak media gopesisir.com.

Selain itu, Tono juga mempunyai harapan, dimana salah satu situs bersejarah ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah mau pun pusat. Karena menurutnya, rumah bersejarah ini usianya sudah mencapai ratusan tahun, dan sudah selayaknya dijadikan cagar budaya.

Ornamen rumah Kapitan I Tam – (poto by: mamad)

“Ini peninggalan sejarah, jangan disaat Bagan Haritage saja sejarah-sejarah yang ada ini baru dikenang kembali. Diharapkan kedepannya Pemerintah Daerah melakukan langkah-langkah efektif untuk membuat situs sejarah ini menjadi situs ‘Cagar Budaya’ yang disahkan oleh Pemerintah Pusat,” tegasnya.

Di Bagan siapi-api banyak situs-situs bersejarah peninggalan Belanda. Salah satunya bangunan RSUD dr. Pratomo, Bangunan Kantor BRI, Kelenteng In Hok King, Water leading, Gereja, Dermaga Pelabuhan yang punah, Bagunan Perumahan Tua dan Rumah Kapiten I Tam.(gp4/gp3)