GoPesisir.com – HIRUK pikuk sebelum kedatangan RAJA SALMAN telah menghiasi media cetak, media elektronik dan media sosial halaman demi halaman. Mungkin kita semua bertanya, hikmah apa yang bisa kita rasakan ketika Allah menggerakkan hati seorang Raja datang ke Indonesia pada saat bangsa ini sedang bergejolak, pada saat bangsa ini berada dipersimpangan jalan, pada saat bangsa ini sedang bersuhu panas dan pada saat bangsa ini sedang diuji dengan berbagai tekanan-tekanan terhadap Agama, Ulama dan Habaibnya.
Saat ketika hidup dan kehidupannya (ekonominya) tidak berjalan di atas rel-Nya. Saat sistim politiknya tak lagi berpihak kepada ke-Agungan-Nya dalam rangka menghambakan diri kepada-Nya.
Kita meyakini sepenuhnya tidak ada yang terjadi di dunia ini secara kebetulan. Pasti ada alasan BESAR bagi sang Raja dengan Mega Rombongan berjumlah 1500 orang untuk berkunjungan ke negeri tercinta – Indonesia. Negeri dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tapi mayoritas masyarakatnya dipandang sebelah mata bahkan dihina.
Jika kita bisa menyebut inilah SILATURRAHMI AKBAR dari seorang saudara yang dilimpahkan rezqi untuk membantu saudara yang sedang dirundung ketidakpastian, dengan sikap penuh kemuliaan. Kedatangannya kita sambut dengan tabi’ sepuluh jari, bukti hormat untuk orang yang dinanti. “AHLAN WASYAHLAN YA AKHI – RAHIMAKUMULLAH”.
Saudaraku ! Kita meyakini kunjungan ini bukanlah kunjungan kenegaraan biasa, atau perjalanan bisnis atau investasi murni untuk menjajah sebuah negeri.
Saudaraku ! SILATURRAHMI AKBAR ini lahir in sha Alah dari sebuah keputusan BESAR dimana seorang raja hanya “diperjalankan” oleh-Nya – membawa Misi – yg menjadi amanah seorang insan – mengikuti jejak para pendahulunya yang selalu menjadi panutan dan senantiasa bersifat membebaskan …. Allahu Akbar.
Saudaraku ! Kunjungan ini juga bisa disebut sebagai kunjungan HATI karena dari jauh ia telah melihat dengan sedih dan pilu bahwa saudara se-Imannya telah dan sedang didzolimi, pertalian agama Allah yang mengikat hati tengah direnggang mengusik hubungan antara hati dan badan – kaljasadil wahid – tubuh yang satu.
Oleh sebab itu SILATURRAHMI AKBAR ini harus membuahkan Gerakan Moral agar semua mata melihat betapa indahnya gerakan itu, agar semua mata melihat di atas naga ada naga yang lebih besar, tetapi naga itu membumi, jauh dari sifat angkuh, sombong dan congkak.
Saudaraku ! Ketika negeri ini mencari dukungan untuk pengakuan kemerdekaan, Negara-negara Arab telah memberikan Oase – air penyejuk hati dan air penguat iman yang mampu membangkitkan kepercayaan diri untuk terus bejuang mempertahankan kemerdekaan dari penajajah yang datang menyerang. Seorang saudagar Palestina telah menyumbang seluruh hartanya pada sebuah bank di negeri Saudi sebagai bukti bahwa kita bersaudara tanpa pernah mereka menuntut untuk diistimewakan lebih dari yang lainnya, apalagi diberi kebebasan melakukan apa saja yang dia suka.
Kini Oase itu, air itu didatangkan kembali dalam bentuk lain – setelah hati yang tersayat pilu karena kitab Suci Agama-Nya yang diturunkan di tempatnya sang Raja bersinggasana – dinista tanpa rasa bersalah dan dibela oleh para penguasa dan lingkarannya dengan berbagai cara ….
Saudaraku ! Saat bangsa ini mabuk oleh mimpi kaum tirani, investasi tapi dengan konsensi untung seluas bumi, menawar tapi dengan memutar bahkan melingkar ; memberi tapi dengan penuh caci, menolong tapi merongrong, mengulurkan tangan tapi dengan ancaman, bentakan dan hardikan …… pada saat itu Allah memperlihatkan keadilan dan kekuasaan-Nya – menurunkan pertolongan tapi dengan perbandingan yang sangat mencolok, baik dilihat dari kacamata biasa, apalagi dilihat dari kacamata imani.
Saudaraku ! Raja Salman datang untuk membantu dengan hati, bukan dengan meradang tapi dengan menyayang. Ia juga datang dengan memperlihatkan kemewahan yang mampu membungkam keangkuhan para generasi pengikut Qarun, Haman dan Bal’am.
Sungguh kita takjub. Ketika akhlaq para Nabi mengalir dalam diri – memberi tidak dengan menyakiti ; mengulur dengan tidak berharap ; membuka celah tapi tidak dengan menjajah, membawa bantuan tapi tidak dengan tekanan ; meletakkan tonggak untuk tegak, tapi tidak dengan menginjak ; menawarkan investasi tapi tidak dengan memaki. Raja bersilaturrahmi dengan hati menawarkan sesuatu yang ringan hampir tanpa syarat, tanpa tipuan dan tanpa jebakan, tanpa iming-iming.
Allah sedang memperlihatkan kepada hati anak bangsa ini bahwa masih ada langit diatas langit dan semua yang ada di alam semesta ini adalah Milik-Nya, berada di dalam genggaman-Nya.
Saudaraku ! Suara rintihan ummat, suara rintihan ‘Ulama dan suara rintihan Habaib telah didengar oleh-Nya …… Raja Salman hanyalah salah seorang dari kurir-Nya …… untuk memperlihatkan kepada kita, untuk membuka mata, hati dan pikiran kita bagaimana Dia Yang Maha Kuasa Berbuat dan Berkehendak.
MAMPUKAH KITA MEMBACA SEMUA TANDA-TANDA INI ?
“Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil, Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir” (CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI PENOLONG)
Wallahu ‘alamu bishshowab.