ROKANHILIR – Usang di makan kemajuan zaman di Era Digitalisasi, Pemuda Pemudi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), kembali mengup-date permainan era zaman Tahun 80 an, dengan menggelar Festival Meriam Bambu.
Acara tersebut di gagas pemuda pemudi warga Desa Batu Hampar, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), guna mengenalkan kembali budaya tradisionil yang hampir punah ditelan zaman dan kemajuan theknologi. Acara tersebut di buka untuk umum.
“Ini Ide kami sebagai pemuda/i Desa Batu Hampar, mengadakan festival Mariam Bambu. Peserta pun dimulai dari Anak-anak sampai Dewasa. Dan Berhadiah loh,” ujar Rahmat Pantun, kepada awak media, Kamis (23/5).
Dikisahkan sebelumnya, biasanya di bulan puasa tahun sebelumnya terkhusus di tahun 90 an kebawah, aktifitas atau kegiatan menghidupkan Mariam Bambu sering di adakan guna memeriahkan malam bulan ramadhan hingga bulan ramadhan berakhir.
Untuk saat ini, lanjut pemuda yang tidak pernah letih mensosialisasikan berbagai kegiatan seni itu, dirinya dan rekan-rekan sudah tidak menemui lagi kegiatan seperti bermain Mariam Bambu di malam Ramadhan.
Dikarenakan, anak milenial atau ‘Kids zaman now’ lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan Smartphone di bandingkan memainkan permainan zaman dulu seperti Mariam Bambu dan lainnya.
“Maka dari itu, kami sebagai pemuda/i Desa Batu Hampar, ingin mengembalikan budaya yang sudah mulai hilang di kalangan Kids zaman now,” imbuhnya.
Muhammad Sarbaini atau yang akrab di sapa Rahmat Pantun, menyampaikan agar bersama melestarikan budaya yang suadah lama hilang, salah satunya Mariam Bambu di saat Ramadhan.
Peranan Pemerintah Desa, Kecamatan dan Pemda Rohil serta Dinas terkait harus bersinergi dan berperan aktif bersama pemuda/i. Budaya atau Kesenian, jika tidak ada yang perduli maka akan sirna di telan kemajuan zaman. Maka anak cucu kita tidak akan pernah tau,” tandas pria yang baru saja mempopulerkan seni bertanjak di tingkat Provinsi Riau.(mmd)