TANJUNG PINANG – Antrean panjang dalam upaya mendapatkan Gas elpiji (LPG) 3 kilogram (Kg) yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat miskin masih saja sering terjadi, pemandangan kali ini terlihat dijalan Garuda Kelurahan Batu IX Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung Pinang, karena langkanya keberadaan salah satu kebutuhan utama masyarakat dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari.
Kejadian itu juga sangat dikeluhkan oleh warga, seperti disampaikan salah seorang yang minta tidak disebutkan identitasnya ketika melakukan antrean tersebut, menurutnya kelangkaan seperti ini kerap terjadi, untuk itu diharapkannya kepada pemerintah melalui dinas terkait kiranya dapat menertibkan penyaluran dan menambah kuota pengencer sesuai dengan kebutuhan masyarakat penerima manfaat.
“Kita meminta pemerintah tidak memicingkan mata terhadap hal seperti ini, karena elpiji merupakan kebutuhan esensial yang tidak dapat dinomorduakan dan juga merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat dari perkotaan hingga perdesaan, untuk itu harus ada aturan dan penertiban dalam penyalurannya, yaitu diberikan kepada masyarakat yang benar-benar tepat sasaran, bahwa elpiji 3 kg hanya diperuntukkan untuk kelompok masyarakat miskin”. Ujarnya, Sabtu (19/12/2020).
Dijelaskannya lagi, adapun kelangkaan gas elpiji ini sudah terjadi beberapa hari sebelumnya, yang mana hampir di seluruh kota tanjung pinang mengalami ketiadaan stok kebutuhan utama masyarakat tersebut, untuk itu dia berharap pihak terkait penyaluran dapat membuat suatu kebijakan hingga elpiji dapat disalurkan dengan tepat sasaran, serta memberikan kuota sesuai kebutuhan.
Hal ini juga diakui oleh salah seorang pengecer gas elpiji 3 kilogram itu, dikatakannya kuota tabung gas elpiji yang diterimanya jauh dari kata memadai bila dibandingkan dengan jumlah konsumen, hal ini dikarenakan tidak ada pembatasan antara kelompok masyarakat miskin pemanfaat gas elpiji 3 kg dengan masyarakat mampu termasuk golongan PNS.
“Kami hanya mendapatkan kuota tabung gas elpiji sebanyak 50 tabung, sedangkan yang datang mencapai 150 orang, kadang-kadang sampai 200 orang, jadi macam mana mau di kata cukup, dan kami sudah mengusulkan kepada agen, tapi katanya stok tak ada, cukup hanya segitu aja yang bisa dibagikan, dan kontrak kami juga hanya memang segitu, maka salah satu penyebab kelangkaan ini adalah karena kurangnya stok, dan sebenarnya satu keluarga sudah ditentukan sebanyak empat tabung setiap satu bulannya”. Kata pengencer kepada awak media ini, Minggu (20/12/2020).
Sementara itu, Ketua RT setempat yang dihubungi melalui pesan Whats App-nya untuk dimintai komentarnya mengatakan, hal tersebut sudah ditanggapi oleh pemerintah, yaitu akan melakukan penertiban pada konsumen pemanfaatan tabung gas elpiji 3 kg melalui kartu yang bernama KENDALI.
“Dan untuk penambahan stok kayaknya agak berat, pelan-pelan pemerintah justru akan mengurangi pasokan gas yang 3 kg, apalagi rencana pemerintah akan menerbitkan kartu KENDALI, hanya yang punya kartu tersebut yang boleh membeli gas 3 kg, yang tidak punya harus beralih ke tabung yang 5 kg”. Isi balasan pesan singkat Ketua RT melalui Whays App-nya. **(Ali).