ROKANHILIR – Dalam rangka memberikan keterampilan kerja pada pemuda pemudi di Rokan Hilir (Rohil), Pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Rohil, mengirim sepuluh orang pemuda Rohil untuk mengikuti Pelatihan Lifeskill.
Kegiatan tersebut di laksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau, melalui Unit Pelaksana Teknis latihan kerja wilayah II/ Balai latihan kerja Dumai.
Demikian disampaikan Edi Santoso, S.Pd, Ketua Departemen Pendidikan dan Kaderisasi, PC GP Ansor, saat mendampingi dan menyerahkan seluruh peserta pelantikan kepada pihak BLK Dumai.
Dilanjut Edi Santoso, dirinya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan respon Gerakan Pemuda Ansor Rohil, dalam memenuhi permintaan peserta pelatihan dari pihak Pemerintah Propinsi yang meliputi beberapa jurusan keterampilan kerja di berbagai bidang.
Adapun bidang kegiatan yakni, Komputer, menjahit, pengelolaan ikan, pertanian, las 3G, listrik, elektro dan tata boga.
“Alhamdulillah, kita telah serahkan seluruh peserta beserta berkas persyaratannya kepada pihak pelaksana yakni BLK Dumai,” ujarnya.
Adapun jumlah peserta yang kita kirim dalam kegiatan tersebut sebanyak 10 orang yakni, satu orang dari Kecamatan Bangko, satu orang dari Kecamatan Batu Hampar dan selebihnya berasal dari Kecamatan Pekaitan.
Adapun nama-nama para peserta tersebut adalah, Vian Andriyanto, Ummy Kalsium, Rieke Novita sari, M Bayu Darwin, M Wendy Karsetyo, Andri Yuliana, Novia Nuraini, Rosita, M Prayoga dan Rahmad Hidayat.
Selain itu, Edy juga menyampaikan bahwa pelatihan dimulai sejak tanggal 22 Juni sampai dengan selesai. Dimana, masing-masing jurusan memiliki jam pelajaran yang berbeda-berbeda yakni, antara 20 sampai dengan 45 hari.
“Selama mengikuti pelatihan mereka akan di tempatkan di Balai Latihan Kerja Propinsi Riau wilayah II Di Dumai,” kata Edy.
Dilanjut Edy, dirinya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pimpinan Balai Latihan Kerja Dumai, atas kesempatan dan kepercayaan yang di berikan kepada pemuda pemudi Kabupaten Rohil dalam memenuhi quota peserta pelatihan kali ini.
Dirinya berharap kepada seluruh peserta pelatihan agar mengikuti seluruh materi dan kegiatan yang dilaksanakan selama pelatihan dengan sungguh-sungguh, sehingga mampu menguasai keterampilan di bidang masing-masing dan mampu mengaplikasikan dalam dunia kerja setelah kembali.
Terpisah, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Rokan Hilir, Muhammad Mukim Prayoga, saat di konfirmasi menyatakan, benar bahwa PC GP Ansor Rohil telah mengutus Ketua Departeman Pendidikan dan Kaderisasi, Edy Santoso untuk mendampingi sepuluh orang peserta pelatihan kerja di Dumai.
Pria yang akrab disapa Cak Mukim, juga menyampaikan bahwa program ini merupakan program lanjutan dari program pelatihan Lifeskill yang dilaksanakan oleh Pemprov Riau melalui UPT latihan kerja BLK Dumai tahun sebelumnya.
Pada tahun 2017 dan 2018 PC GP Ansor juga mengikuti pelatihan yang sama, seluruh alumninya telah mampu bekerja sesuai bidangnya masing-masing, terkhusus di bidang jahit-menjahit di Kecamatan Pekaitan, mereka telah membentuk kelompok usaha menjahit.
“Saat ini telah elah memperoleh bantuan peralatan jahit-menjahit dari pihak Pemprov Riau,” papar Cak Mukim.
Maka dari itu, dirinya berharap program ini bisa berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya, sehingga bisa terus mengirim peserta dalam pelatihan dengan kuantitas yang lebih banyak sehingga bisa menghasilkan tenaga trampil dalam mempersiapkan generasi muda di dunia kerja.
Lanjutnya, dirinya juga berharap peran serta seluruh pihak terkait dalam hal ini Pemerintah daerah dan seluruh perusahaan baik BUMD maupun swasta yang beroperasi di wilayah Rohil, dalam hal pembinaan generasi muda.
Baik dalam hal kegiatan perekonomian pemuda maupun akses pendanaan serta permodalan melalui dana sosialnya sebagai bentuk tanggung jawab Coorporate Social Responsbilty (Csr) perusahaan.
Tanpa sentuhan dan pembinaan dari seluruh komponen melalui jalinan kerja sama yang permanen dan program pembinaan yang terukur dan terintegrasi dengan tujuan keberhasilan bisnis perusahaan, maka upaya untuk membangun generasi muda yang mandiri siap bersaing di era melenial ini akan sulit di wujudkan.
Apalagi pemuda hari ini tidak hanya dihadapkan pada persaingan bisnis dengan produk lokal saja, tapi sudah dihadapkan pada persaingan bisnis dan produk luar yang di dukung oleh berbagai aplikasi yang berbasis teknologi canggih.
Yang dengan pasti akan menggeser siapa saja dari generasi muda kita yang tidak memiliki kemampuan beradaptasi dengan dukungan skill personal yang mumpuni dalam penguasaan IT.(gp3)