Event Nasional Bakar Tongkang 2018, Di Perkirakan Ratusan Ribu Manusia Padati Kota Bagan Siapi-api

Posisi Replika Bakar Tongkang saat ditengah-tengah lapangan pembakaran – (poto by : mamad)

 

ROKANHILIRBagaikan lautan manusia, Event Nasional Bakar Tongkang 2018 sangat meriah. Bukan hanya dimeriahkan masyarakat Etnis Tionghoa dari berbagai daerah saja, bahkan masyarakat lain juga turut menyaksikan dan memeriahkan Event Tahunan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir itu.

Sedikit mengisahkan perjalanan Event Nasional Bakar Tongkang, melalui sumber yang ada awak media ini coba menguraikan. “Replika kapal tongkang yang akan dibakar itu diarak ribuan masyarakat etnis Tionghoa dari Klenteng Ing Hok King atau kelenteng tertua di Bagansiapiapi menuju tempat pembakaran di Jalan Perniagaan, Kota Bagansiapiapi.

Event nasional Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi dilestarikan sejak turun-temurun pada ratusan tahun yang silam dan juga merupakan andalan festival wisata tahunan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Bahkan, masuk di sepuluh besar Kementerian Pariwisata.

Diperkirakan, tradisi turun temurun ini menyerap sekitar 70 sampai 100 ribu wisatawan lokal maupun mancanegara seperti Ingris, Malaysia, Taiwan, Tiongkok, Thailand dan Singapura.

Helat akbar masyarakat Tionghoa keturunan tersebut juga berdampak positif kepada para pelaku usaha perhotelan, transportasi, rumah makan, kedai kopi dan yang lain di Kota Bagansiapiapi.

Sebelum dibakar, replika kapal tongkang dilepas secara langsung oleh Bupati Rokan Hilir, H Suyatno, Sugianto (Raja Baut), Kapolda Riau Irjend Nandang dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) lainnya serta tokoh masyarakat Tionghoa dari Kelenteng Tua Ing Hok King menuju lokasi pembakaran di Jalan Perniagaan.

Event wisata nasional tersebut turut dihadiri Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang, Staf Ahli Kementerian Pariwisata Bidang Multi Kultural, Esthy Reko Astuty, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman, Kepala Dinas Pariwisata Rokan Hilir, Ali Asfar.

Kemudian, Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI Sonny Aprianto SE MM di wakili Kasrem dan Kasi Pers Korem, Dandim 0321 Rohil Letkol Inf Didik Efendi SIP, Kapolres Rohil AKB Sigit Adiwuryanto SIK MH, Ketua DPRD Rokan Hilir Nasrudin Hasan, Anggota DPRD Provinsi Riau Siswaja Muljadi (Aseng) dan Kepala Kejaksaan Rokan Hilir, Gaos Wicaksono SH MH.

Pada kesempatan itu, Staf Ahli Kementerian Pariwisata Multikultural, Esthy Reko Astuty menyebutkan, sarana dan prasarana perlu ditingkatkan lagi.

Ritual bakar tongkang merupakan wujud puji syukur dan terima kasih masyarakat etnis Tionghoa kepada dewa Ki Ong Ya dan Tai Su Ong yang telah membawa dan menyelamatkan nenek moyang mereka ke daratan Bagan Siapiapi.

Puncak pembakaran replika kapal tongkang yang memiliki bobot hampir setengah ton dan berdiameter hampir sembilan meter dan memiliki lebar satu koma tujuh meter dan mempunyai dua buah tiang layar itu juga meninggalkan sepenggal cerita mistis bagi masyarakat etnis Tionghoa.

Pada akhir prosesi pembakaran replika kapal tongkang dengan menggunakan jutaan lembar kertas kuning itu disaksikan puluhan ribuan masyarakat dengan memegang Hio ditangan sembari memanjatkan doa permohonan keselamatan serta rejeki berlimpah.

Akhirnya secara perlahan-lahan jutaan kertas melahap habis replika kapal tongkang yang sudah di isi sembilan bahan pokok seperti gula, beras, minyak makan dan yang lain-lain sebagai persembahan kepada para leluhur.

Setelah dinanti akhirnya tiang layar utama yang terletak ditengah kapal tumbang kearah daratan dan dipercaya pertanda tahun ini rezeki akan melimpah didarat, seperti sektor pertanian, perdagangan dan lainnya. Sedangkan tiang layar yang lebih kecil jatu kearah laut bertanda hasil laut berkurang dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut sudah menjadi suatu keyakinan bagi masyarakat Tionghoa di Bagan Siapiapi dan disebutkan bahwa kepercayaan itu sudah menjadi tradisi secara turun temurun bagi masyarakat keturunan.(rls/gp3)