Dugaan Penipuan IRT, Oleh Oknum Guru Ternyata Tidak Benar

LINGGA – Terkait dugaan tertipunya puluhan Ibu Rumah Tangga (IRT), oleh oknum guru disebuah SDN Singkep Barat, seperti yang diterbitkan pada pemberitaan salah satu surat kabar, pada tanggal 24 Nopember 2020, pihak PGRI dan Korwil Singkep Barat/Kepulauan Posek menegaskan, berita itu tidak benar.

Menurutnya, ketika dilakukan peninjauan langsung kelapangan, dan dapat disimpulkan bahwa dalam hal tersebut telah berdasarkan kesepakatan, serta ada kesalahpahaman dalam penyampaian, yakni tidak menyampaikan secara langsung kepada yang bersangkutan.

“Dari hasil Investigasi di lapangan, dapat kami simpulkan bahwasanya pemberitaan atas dua orang oknum guru tersebut yang diduga melakukan penipuan kepada puluhan IRT ini jelas-jelas tidak benar, karena setelah kami klarifikasi dari kedua belah pihak, ada kesepakatan antara mereka yang sudah disepakati, namun dalam perkembangannya ada kesalahpahaman antara dua orang guru dengan masyarakat tersebut”. Ujar Ketua PGRI Kecamatan Singkep Barat, Sabtu (29/11/2020).

Dilanjutkan Lexminander lagi, bahwa masalah tersebut tidak dapat dikategorikan penipuan, karena didalamnya ada unsur kesepakatan antara kedua belah pihak, walaupun ada beberapa orang masyarakat yang mungkin tidak mengerti atau memahami maupun miss komunikasi atas penjelasan dari pihak guru yang bersangkutan, hendaklah dapat di selesaikan secara bersama-sama.

“Namun kami bersyukur, bahwa masalah ini sudah dapat diselesaikan dengan baik dan secara kekeluargaan, dan kami dari pihak PGRI Kecamatan Singkep Barat serta Korwil telah melakukan komunikasi langsung bersama Kepala Sekolah dan guru tersebut, serta dihadiri BPD, Pemerintah Desa, RT, RW, Dusun setempat. Dan kita berkomitmen harus ada sinergitas antara dunia pendidikan bersama masyarakat, hal ini bertujuan agar segala permasalahan dapat segera diselesaikan dengan sikap yang baik dan bijak, disini saya sampaikan agar kejadian ini menjadi pelajaran kita dan segala sesuatu yang dilakukan apalagi berhubungan langsung dengan masyarakat harus dijelaskan sejelas mungkin, agar tidak terjadi kesalah pahaman dikemudian hari”. Tambahnya.

Sementara itu, Ketua Korwil bidang pendidikan Kecamatan Singkep Barat dan Kepulauan posek, Irvan Andi Setiawan menyampaikan, kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi, untuk itu sinergitas antara masyarakat bersama guru haruslah selalu terbangun.

“Bahwa sebenarnya peristiwa tersebut sebenarnya tidak akan terjadi jika komunikasi yang dibangun antara pihak dapat berjalan dengan baik, karena pada dasarnya guru dan masyarakat harus bersatu padu dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang baik”. Pungkasnya. ** (Suherman/ijal).