GoPesisir.com (BAGANSINEMBAH) – Sebelum masuk kata sambutan inti acara Replanting Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di Kecamatan Bagan Sinembah, kepenghuluan Pelita (Paket C). Presiden RI, Ir. Jokowidodo menyampaikan. Indonesia adalah Negara besar, sekarang ini memiliki penduduk lebih dari 263 Jutat jiwa yang hidup di 17 Ribu Pulau dan memiliki 714 lebih Suku yang berbeda, Agama berbeda-beda dan Tradisi yang berbeda, serta Adat istiadat yang berbeda-beda, kita juga memiliki 1.100 lebih bahasa yang berbeda-beda.
Inilah anugrah Alloh SWT (Subhanallahtaallah) yang diberikan pada bangsa kita Indonesia yang harus kita syukuri bahwa perbedaan-perbedaan itulah yang menjadi kita kuat dan menjadi kekuatan.
“Negara2 lain saat ini melihat kita, (Indonesia,red), baik Negara Zajirah Arab dan Timur Tengah. Kita dipandang oleh meraka sebagai negara yang bisa dicontoh, atas kerukunan dalam segala hal yang banyak beda-bedanya,” kata Presiden Jokowi, dalam awal sambutannya diacara tersebut, Rabu (9/5/16) pagi, dan disambut tepuk tangan meriah dari seluruh masyarakat yang hadir.
Disambungnya, minggu lalu Ia bertemu Imam Besar dari Al-Masjidil Haram, Grand Syeikh Al Azhar, beliau menyampaikan. “Presiden Jokowi, Indonesia harus jadi contoh kehidupan yang rukun persaudaraan antar umat yang bersatu, untuk dunia,” ucap tiru Presiden Jokowi, dan menyambungkan, ada Ukhuwa Islamiah dan Wathonia yang harus terus dijaga dan juga harus dirawat, agar persatuan ini menjadi kekuatan dinegara kita,” ujarnya.
Jangan sampai, lanjutnya, hanya gara-gara urusan Pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota. jangan sampe gara-gara itu kita hacur, gara-gara urusan politik lima tahunan itu. “Rugi besar negara ini, karane gara-gara ini retak. Saya gak mau, terlalu besar ongkosnya,” paparnya, dan meyambungkan, saya berharap kepada masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Kabupaten Rokan Hilir, provinsi Riau, tidak termakan isu-isu yang berkaitan suku, ras dan agama, jangan,” harapnya.
Terkadang, lanjutnya, politik itu jahat, sebarkan isu kesana kesini, dan rakyat terkadang tidak menyaring, lansung dimakan (cerna). Nah, itulah yang menyebabkan antar tetangga bisa tidak saling menyapa, antar saudara juga tidak menyapa dan antar kampung juga tdk saling menyapa. Rugi besar kita kalau hal itu terjadi. saya titip ini,” ajaknya.
Dilanjutnya kembali, sedangkan negara lain menyampaikan, dan juga Imam besar Al-Masjidil Haram juga telah menyampaikan Isalm Indonesia bisa menjadi contoh dan panutan. “Kita dinilai Islam jalan tengah, Islam yang moderat, meraka sudah menyampaikan seperti itu. Lah kita ini yang didalam masih seperti itu, ruwet sendiri. Lah wong negara luar sudah melihat kita dari jauh bagus sekali, masak didalam masih seperti ini,” katanya.
Sekali lagi, Saya titip, silahkan pilih pemimpin yang paling baik. Baik ditingkat Kabupaten, tingkat Kota, tingkat Provinsi dan Nasional. Silahkan pilihlah. Setelah itu, mari kita rukun kembali sebagai sodara, sebangsa, setanah air. tepuk tangan. Jangan mudah termakan isu, disebarin isu dipercaya, dan sebarin isu langsung dimasukan kedalam sadar kita,” jelasnya, seraya kembali mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh yang hadir.(gp3)