Dewan Kecewa Atas Penundaan Jalan Alternatif Penghubung 2 Desa

BANGKO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Afrizal kesal dengan Pemkab Rohil atas penundaan pelaksanaan pekerjaan penyambungan jalan alternatif yang berada di Desa Sekeladi menuju Desa Sekapas kecamatan Rantau Kopar.

Kekesalan tersebut terungkap saat berlangsungnya rapat antara pemkab Rohil dengan DPRD Rohil di aula sidang utama DPRD Rohil baru-baru ini.

Dari keterangan Afrizal, jalur jalan alternatif sebagai penghubung antara kecamatan tersebut yang hanya lebih kurang dua kilometer dari tahun ke tahun selalu ditunda pengerjaannya. Padahal jalan tersebut merupakan akses vital bagi perekonomian masyarakat sekitar.

“Jalan yang hanya lebih kurang 2 kilo panjangnya sampai sekarang tak pernah disentuh, padahal itu penting karena akses utama bagi masyarakat yang tinggal dipedalaman sana, masyarakat sangat membutuhkan jalan itu. Bahkan, masyarakat didesa merasa tersisih akibat matinya akses yang tak bisa dilalui,” ujar Epi Sintong sapaan akrabnya dengan raut wajah kesal.

Menurutnya, pemerintah selama ini terbilang lebih mementingkan pengadaan mobil dinas untuk para pejabat, menambah laptop, ganti gorden, ganti karpet ruangan dan sepeda motor dinas setiap tahun, ketimbang memperhatikan hal yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat banyak.

Akan tetapi, sambungnya, untuk menyelesaikan pekerjaan yang menelan biaya sebanyak Rp 2 Milyar demi  kepentingan umat hingga sekarang belum juga terealisasikan. “Jalan itu merupakan permintaan masyarakat saat melakukan reses dewan beberapa bulan yang lalu dan itu permintaan yang lumrah,” paparnya.

Parahnya lagi, sambungnya, anggaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut sudah dibunyikan dalam dalam APBD namun ditunda, pada tahun 2016 ini juga ditunda dan dimasukkan kembalo kedalam anggaran APBD tahun 2017.

“Payahlah, kalau ditunda-tunda terus kapan masyarakat yang berada didesa Sekapas menikmati kemudahan dan kenyamanan yang dijanji-janjikan oleh pemerintah,” tandasnya.

Jalan merupakan sumber akases vital bagi masyarakat, apa lagi jalan tersebut menghubungkan antar Desa. Itu sangat jelas yang paling dibutuhkan masyarakat. “Sejauh ini kita tidak pernah tau apa penyebab ditundanya pekerjaan jalan tersebut, apa lagi Pemda dan Dinas terkait tidak pernah koordinasi terkait hal tersebut,” tandasnya.***

Posting by: f1zr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *