PELALAWAN – Diduga akibat tidak adanya pendingin ruangan yang memadai, Computerized Tomography Scanner (CT-Scan) milik RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan sempat alami kerusakan.
Dari narasumber yang namanya enggan disebutkan, membeberkan bahwa kerusakan alat seharga Rp 6,2 milyar tersebut disebabkan pihak perusahaan yang memenangkan tender pengadaan CT Scan, menolak dibebankan untuk pembelian pendingin ruangan/air conditioner (AC).
“Alat tersebut dibawah kendali Nuklir, artinya butuh safety yang serius, AC kemarin belum ada, makanya sempat rusak”. Ujarnya.
Sementara itu, Direktur rumah sakit umum daerah Selasih (RSUD), dr. Chairil terkesan irit bicara, saat ditanyakan terkait kerusakan salah satu aset BLUD RSUD Selasih hanya menjawab singkat pesan konfirmasi yang dikirimkan melalui WhatsAppnya, tanpa memberikan penjelasan secara gamblang.
“Sekarang sudah Clear,” jawabnya singkat kepada Gopesisir.com, Selasa (8/9/2020) siang.
Ucapan serupa juga dikatakan Dr. Chairil ketika awak Media ini kembali menanyakan lebih lanjut tentang penyebab kerusakan dan adanya penolakan pembelian pendingin ruangan/air conditioner oleh pihak pemenang tander.
“Sudah bagus, takda masalah lagi”. Tambahnya menjelaskan.
Seperti diketahui beberapa waktu sebelumnya, pengadaan CT Scan menggunakan dana TA (tahun anggaran) 2018 lalu dan sempat tidak bisa dioperasikan hingga Agustus 2019 disebabkan terkendala izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BPTN) yang baru diterima pada September tahun lalu.
Izin tersebut dituangkan dalam surat keputusan kepala badan pengawas tenaga nuklir nomor: 076037.010.11.020919 tentang izin pemamfaatan tenaga nuklir penggunaan dalam radiologi diagnotik dan intervensional yang diberikan kepada RSUD Selasih. **(Faisal).
Editor: GP2.