Cegah Covid-19, Dinkes Meranti Laksanakan 2000 Rapid Test Gratis

MERANTI – Sebagai skrining awal, guna mempercepat pendeteksian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti bekerjasama dengan KKP Wilker Pekan Baru mengadakan pemeriksaan imunoglobulin melalui Rapid test secara gratis kepada sebanyak 2000 orang yang berada dibeberapa tempat sekabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (26/9/2020).

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, kegiatan Rapid tes tersebut selain kepada pegawai Kantor Pelindo, KSOP, KKP, TKBM, Bea dan Cukai, Pegawai Kantor Karantina, Lapas, Imigrasi, juga dilakukan kepada Agen penjualan tiket kapal, Penyedia jasa angkutan umum, Pedagang sekitar Pelabuhan, Tenaga Kesehatan, Tim Satgas Covid-19 di Pelabuhan, Porter serta Pekerja kebersihan Pelabuhan

“Beberapa daerah sudah melakukan Rapid tes massal seperti ini, dan hali ini bertujuan agar secepatnya kasus positif covid-19 bisa terdeteksi, dan segera dilakukan penanganan guna menghentikan penyebaran dan penularannya”. Ujar Dr. Misri Hasanto, M.Kes.

Kadiskes melanjutkan, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan dibeberapa tempat lainnya yang identik dengan interaksi banyak orang, yaitu pasar, perkantoran, pelabuhan resmi hingga ke pelabuhan rakyat.

“Hingga dua minggu kedepan, pelaksanaan Rapid tes akan terus dilakukan, dan menjadi target posko pemeriksaan adalah ditempat-tempat yang identik dengan keramaian, kita juga akan melakukan dibeberapa pelabuhan rakyat yang ada dan beroperasi di kepulauan Meranti”. Tambahnya.

Dalam upaya penanganan, Kadiskes berharap adanya kerjasama yang baik dari semua pihak, yaitu bergerak secara bersama menjadi pelaku utama pemutusan mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19, dengan cara senantiasa mematuhi peraturan pemerintah sesuai prosedur protokol kesehatan.

“Selain menggunakan masker, menjaga jarak sosial, dan selalu mencuci tangan, masyarakat diminta untuk segera melakukan cek kesehatan ke puskesmas terdekat jika ada gejala demam, flu, dan batuk dan manfaatkan fasilitas telemedicine atau media sosial kesehatan serta hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19”. Pungkasnya. **(Red).