TANJUNG BERINGIN -(GOPesisir.com) –Ratusan nelayan tradisional Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), tidak dapat melaut akibat bebasnya kapal Pukat Harimau beroperasi.
Menurut informasi dari Alpian Siregar (50) warga Dusun 3 Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, sudah satu bulan lebih nelayan pukat jaring Udang terpaksa menyandarkan sampannya ke darat.
Baca juga: Kapolda Sumut Kunker Ke Sergai
Sejak Kapal Pukat Harimau beroperasi, penghasilan nelayan tradisional jauh berkurang dan hasil tangkapannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan melaut.
Sebagai nelayan kata Alpian disela-sela membersihkan mesin kapal pukat jaring udang di Dusun III Desa Bagan Kuala, saya paham benar bagaimana derita nelayan. Sebab saya sudah 30 tahun menekuni sebagai nelayan. Mencari nafkah ditengah laut dengan tantangan nyawa menjadi taruhan. Sedihnya, pendapatan nelayan pukat jaring udang itu hanya berkisar Rp.30 ribu bahkan kebanyakan tidak memperoleh hasil.
Baca juga: Andi: Negara Harus Tanggung Jawab Atas Hasil Urine Yang Dilakukan Oknum Polisi
Justru itu harap Alpian, kita meminta pihak kepolisian dan pemerintah dapat menindak Kapal Pukat Harimau maupun trawl yang masih bebas beroperasi. Akibat pukat jaring Harimau beroperasi, nelayan tradisional semakin sengsara.ujarnya.
Kepala Desa Bagan Kuala Sapril menuturkan memang banyak nelayan yang tidak melaut,karena informasi dari nelayan sendiri disebabkan beroperasi Kapal Pukat trawl. Saya menghimbau masyarakat nelayan untuk bersabar dan tidak melakukan tindakan yang melanggar ketentuan. Mari kita jaga situasi yang kondusif dan nyaman. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi dan orang-orang yang tidak senang situasi tetap aman.ujar Sapril. **Ardjunkiss