PELALAWAN – Pengamat lingkungan Nasional, Dr. Elviriadi menilai, kondisi lingkungan di Riau sudah mengalami kerusakan yang memprihatinkan, dan wajar bila hal tersebut berdampak pada keresahan masyarakat lokal. Mulai dari limbah yang mematikan biota perairan, tingginya penggundulan hutan, sampai hilangnya fauna flora termasuk pokok sialang.
Menyikapi peristiwa itu, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Yusri bersama aktivis muda lokal, Eric mengunjungi kediaman pakar lingkungan di Pekanbaru pada hari Jum’at (2/4/2021).
“Aktivis Lokal, Dinda Erik dan Yusri anggota DPRD Pelalawan berkunjung kerumah. Kami diskusi masalah lingkungan hidup di Pelalawan,” jelas pakar lingkungan nasional tersebut kepada media melalui telepon pada Jum’at malam.
Elviriadi mengaku sangat prihatin dengan kondisi lingkungan hidup di Pelalawan, terutama pokok (pohon) Sialang yang semakin punah digarap oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Lebih lanjut, kepala Departemen Perubahan Iklim KAHMI Pusat itu juga menjelaskan, Pokok sialang adalah kosistem kunci, dah sering dipaparkan diforum ilmiah nasional dan internasional. Dalam 1 pokok sialang terjadi interdepensi silang antara tumbuhan, reptil, primata, serangga, burung, lebah, pengaturan iklim mikro, siklus energi dan kebutuhan oksigen bagi peradaban manusia.
“Oleh itu, Pak Dewan Yusri tadi dah setuju dengan dukungan pemuda Eric, kite gelar “Ekspedisi Pokok Sialang” lepas raya nanti, kita kobarkan semangat mencintai alam. Menyayangi pohon pohon kayu. Kite jernihkan lagi sungai sungai. Kite membaur lagi dengan burung, monyet, semut, rotan, langau dan tungau. Semua makhluk hidup mendapat tempat dalam pikiran orang Melayu pelalawan. Saya akan ajak semua kalangan bergabung dalam event cinta alam ini, dalam maupun luar negeri. Biar saye pasang badan, belum tau orang nie ade Hang Jebat from Meranti bin Merana,” Pungkas peneliti gambut yang selalu pelontos itu. **(Faisal).