Kronologis Tewasnya Wayan Mirna Salihin sebelum menemui ajal terlebih dahulu merjumpai dua teman lamanya yang bernama Hani dan Siska. Di lokasi pertemuan, Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia pada hari itu Siska terlebih dahulu tiba. Siska pula yang diduga memesankan tiga gelas es kopi Vietnam dan sebotol air mineral.
“Korban tidak memesan minumannya sendiri, saat datang sudah ada es kopi yang dipesankan oleh temannya yang datang lebih dulu,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Besar Krishna Murti di kantornya, Minggu 10 Januari 2016.
Polisi, berdasarkan pantauan CCTV dari tempat kejadian, melihat korban dan dua temannya berbincang sambil meminum minuman tersebut. Tak lama setelahnya, korban kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya hingga jatuh pingsan. Melihat kondisi Mirna, Hani, Siska bersama beberapa karyawan kafe membawa korban ke Klinik D, Mall Grand Indonesia.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Sesampainya di Rumah Sakit, korban dinyatakan telah meninggal. Sesaat setelah korban dibawa ke Klinik, pemilik kafe meminta karyawannya mengamankan semua minuman di meja korban.
Pemilik kafe yang penasaran mencoba mengambil beberapa tetes kopi dari gelas korban dan ditaruh ditangannya dan mencoba meminum tetesan kopi tersebut. “Pemilik kafe merasa kebas dan 30 menit kemudian merasa mual dan muntah-muntah,” ujar Krishna seperti dilansir tempo.co.
Untuk penyidikan lebih lanjut, polisi membawa enam sampel minuman dari kafe tersebut termasuk minuman di meja tempat korban duduk bersama dua temannya. Sampel tersebut akan diuji di Laboratorium Forensik Mabes Polri. Kepolisian hendak memastikan laporan satu dari sampel tersebut memiliki kandungan zat sianida. Polisi juga akan mencocokkan hasil labfor tersebut dengan hasil otopsi cairan lambung, hati dan empedu korban.
Kepolisian telah memeriksa beberapa saksi terkait kematian Mirna. Mereka termasuk keryawan kafe, pemilik kafe serta teman korban. “Satu teman sudah diperiksa dan dimintai keterangan, satu lagi belum mau,” kata dia.
Kendati demikian, Krishna belum memastikan apakah sianida yang diduga menjadi penyebab Mirna keracunan berasal dari gelas kopi yang diminum korban. Pasalnya, pemeriksaan Labfor atas sampel masih dalam proses. “Masih dalam pengecekan secara laboratoris. Ada beberapa proses dalam pemeriksaan itu. Hari ini baru ada kepastian,” kata dia.
Krishna akan membandingkan kopi yang diteliti dengan hasil otopsi. Pada saat otopsi, dokter polri mengambil sampel cairan dari hati, lambung, dan empedu Mirna.
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal usai minum kopi di Olivier Cafe, mal Grand Indonesia, Rabu, 6 Januari 2016. Berdasarkan keterangan saksi, Mirna langsung kejang-kejang dan mulutnya memgeluarkan busa sesaat setelah meminum kopi Vietnam di kafe tersebut. Ia sempat dibawa ke klinik, kemudian ke rumah sakit Abdi Waluyo.