Tingkat Kejahatan di Perairan Meranti Sangat Tinggi, Tapi Sampai saat Ini Sat Polair Tak Kunjung Dibentuk

SELATPANJANG – Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar SIk MM, mengaku akan kembali menyiapkan telaah staf pembentukan Sat Polar untuk diserahkan ke Mapolda Riau. Pasalnya, hingga memasuki usia ke 3, Polres Meranti tak kunjung punya Sat Polair, sementara tingkat kejahatan di air sangat tinggi.

“Kedepan kita akan kembali melakukan evaluasi. Pengusulan kembali ke Polda untuk pembentukan Sat Polair di sini,” ujar Asep ketika ditemui di Mapolres Kepulauan Meranti, Senin (16/5/2016).

Kata Asep, dari informasi yang Ia terima, sekitar 65 persen tingkat kriminalitas di Kepulauan Meranti itu ada di air. Sehingga, mau tidak mau penguatan pada sektor air betul-betul harus dimaksimal.

Namun, pada usia 2 tahun jelang 3 tahun ini, di Kepulauan Meranti tak kunjung punya Sat Pol Air.

Agar Sat Polair segera terbentuk di Kepulauan Meranti, Asep mengaku kembali akan menyiapkan telaah staf untuk diserahkan ke Polda. Seperti apa kebutuhan akan Sat Polair di Meranti demi penguatan pengawasan di jalur yang diduga sebagai tempas masuknya benda haram, narkoba.

“Kita harus memperkuat pengawasan jalur tikus. Kita memang harus ada sarana dan prasana yang memadai, termasuk jumlah personil. Nanti kita buatkan lagi telaah staf akan kebutuhan Sat Polair. Kita tidak bosan-bosannya berusaha, yang penting kedepannya penguatan di air ini bisa terwujud,” ujarnya lagi.

Sekedar informasi, selaku wilayah kepulauan, Meranti memang memiliki banyak daerah perairan. Meranti merupakan pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia.

Tak sedikit pula pelabuhan-pelabuhan tikus yang terdapat di tiap pulau se Meranti. Anehnya, hingga saat ini belum ada pos-pos penjagaan di wilayah terluar ini. Sedangkan pelabuhan-pelabuhan tikus itu disinyalir tempat masuknya barang-barang haram seperti narkoba. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *