PELALAWAN – Bantuan ratusan paket sembako kepada masyarakat dalam Gerakan Bhakti Sosial Polri Peduli Covid-19, dan yang diserahkan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH. SIK. MSi, didampingi Kapolres Pelalawan AKBP. M. Hasyim Risahondua, SIK. MSi, dijalan Sultan Syarif Kasim kilometer 5 pada Jumat lalu (15/5/2020) dicederai oleh panitia pelaksana.
Sekitar 750 paket sembako yang didistribusikan oleh jajaran Polri daerah Riau, berkat sumbangan sukarela anggota Polda Riau, Polres Pelalawan, dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan serta bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Riau Pulp and Paper (RAPP), dinilai merupakan sumbangan terbesar sepanjang masa darurat covid-19 ini.
Namun tanpa disadari, kegiatan Bhakti sosial yang terselenggara cukup besar itu, ternyata melukai hati salah seorang warga Kelurahan Kerinci barat Kecamatan Pangkalan Kerinci, yang mana dirinya pada saat itu ikut menerima bantuan secara simbolis tetapi tidak mendapatkan bantuan realnya, dan kekecewaan tersebut juga diunggahkan TZ dalam akun Facebook miliknya.
“Saya waktu itu salah satu warga yang menerima bantuan secara simbolis dari Kapolda dan Bupati, tapi saya tunggu-tunggu dari Jumat ke Sabtu, Sabtu ke Minggu, bantuan itu gak juga saya terima”. ungkapnya ketika dikonfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut melalui WhatsApp, Senin (18/5/2020).
Dijelaskan TZ lagi, sebelumnya petugas kelurahan telah mendatangi dan menjanjikan akan memberikan bantuan tersebut kepadanya, uatas hal tersebut juga dia mendatangi dan hadir pada acara Bhakti sosial tersebut.
“Pada saat itu saya dijanjikan oleh petugas kelurahan akan diberi bantuan bang”. tambah TZ mengungkapkan kronologisnya.
Terkait hal tersebut diatas dikatakan TZ, pihak kecamatan telah menggantikan sembako yang nyaris tak diterimanya, namun TZ menyayangkan, bahwa sembako yang diterimanya itu tidaklah sebanyak seperti yang di bagikan Kapolda pada saat Bhakti sosial Jumat lalu.
“Tidak sesuai sih bang kayak yang dari Polda kemarin, tapi Alhamdulillah udah dapat”. aku TZ.
Pasca viralnya kabar tersebut camat Pangkalan Kerinci, Dody kepada Gopesisir.com, menjelaskan adanya persoalan itu disebakan miskomunikasi.
“Kita sudah clearkan dengan pihak lurah dan warga tersebut, itu hanya miskomunikasi saja”. kata Dody menjelaskan melalui sambungan telepon.
Dody menambahkan bahwa warga bersangkutan telah menerima paket sembako serta uang tunai 600.000 rupiah yang disebut bantuan sosial tunai (BST).
Lurah Kerinci Barat dalam klarifikasinya juga mengatakan bahwa yang disebut-sebut ada petugas kelurahan menjanjikan sesuatu terhadap warga tersebut membantah.
“Yang disampaikan yang bersangkutan bukan nya staf kantor lurah (Kerinci Barat_red), tetapi PSM (Petugas Sosial Masyarakat) dari dinas sosial untuk Kelurahan Kerinci Barat”. kata Dhias menjelaskan.
Laporan: Faisal
Editor: Gp2