Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, M Tartib SH MH, Kamis (28/4/2016) siang. Kata Tartib, Ia sempat kaget saat mendapat informasi bahwa Distamben menggelontorkan dana lebih Rp4 miliar untuk mengoverhaul 2 unit mesin. Sementara, untuk mesin dengan tipe yang sama, harga barunya hanya sekitar Rp2,5 miliar per-unit.
“Dengan kondisi perekonomian yang seperti saat ini, kita memang dituntut mengefesiensi anggaran. Kalau memang selisihnya sedikit, jangan dioverhaul semuanya, bagus dibeli baru saja,” kata M Tartib.
Politisi Gerindra ini pun menyarankan agar Distamben membuat kebijakan baru yaitu membatalkan rencana overhaul dua unit mesin Pemda Meranti itu. Distamben disarankan mengoverhaul satu unit saja, sementara biaya overhaul yang semula direncanakan untuk satu unit lain, agar dibeli mesin baru. “Rencananya kan overhaul dua unit. Lebih bagus dioverhaul itu satu unit, yang satunya beli baru saja,” kata M Tartib lagi.
“Yang namanya barang bekas kalau diperbaiki, ketahanannya juga tidak bisa menyaingi mesin baru. Aneh saja dinas mau mengoverhaul mesin bekas dengan biaya lebih dari 80 persen biaya mesin baru,” tambah Tartib.
Sebelumnya, Kabid Energi dan Kelistrikan Distamben Kepulauan Meranti, Mufrizal, ketika ditemui di kantornya, Rabu (27/4/2016) mengatakan bahwa mereka akan mengoverhaul 2 dari 4 unit mesin Pemda Meranti. “Tahun ini kita overhaul 2 unit saja,” ujar Mufrizal kepada GoRiau.
Dijelaskan Mufrizal, untuk pengerjaan overhaul 2 unit mesin itu setidaknya dianggarkan sekitar Rp4,1 miliar. Harga overhaul ini pula, mendekati dengan harga baru mesin Pemda Meranti yang diperbantukan di PLN.
“Kalau harga mesin baru dengan tipe sama sekitar Rp2,5 miliar. Tapi memang begitu, biaya overhaul itu sekitar 80 persen dari harga baru mesin,” tambah Mufrizal.
Untuk kategori overhaul itu sendiri, disampaikan Mufrizal juga, mesin pemda sudah sampai ke tahap Major Overhaul. Dimana, akan dilakukan pembongkaran 90 persen ditambah pergantian komponen-komponen di dalam mesin. “Sudah melewati jadwal overhaul. Operasionalnya sudah sekitar 18.000 jam,” beber Mufrizal.
Selain overhaul 2 unit yang menelan anggaran sekitar Rp4,1 miliar itu, Distamben juga menganggarkan operasional pemeliharaan keseluruhnnya (4 unit, red) sebesar Rp1,5 miliar. 4 unit mesin itu diletakkan di PLN Selatpanjang 3 unit dan Lemang 1 unit.Untuk proses lelang sendiri, saat ini sudah masuk ke lelang tahap kedua karena lelang pertama gagal. ***