Sulitnya Mencari Kelingkan, Pengrajin Tudung Manto Terancam Tutup

LINGGA – Rumah Tekad Tudung Manto yang terletak di Kampung Mentok, Jalan Dato Setia, Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, merasa kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen Tundung Manto.

Dengan alasan, bahan hiasan wajib adalah merupakan kelengkapan pakaian adat Melayu Perempuan, khusus di Kabupaten Lingga itu sulit di dapatkan.

Diungkap Emelia salah seorang pengrajin Tudung Manto, mereka sekarang ini kesulitan mendapatkan bahan, sedangkan permintaan pesanan terus bertambah. Mereka pun merasa bingung untuk mendapatkan bahan pembuatan tudung manto.

“Kelingkan sebagai bahan paling penting pada Tudung Manto, sangat sulit sekali didapatkan,” ujar Emelia, Ahad (1/12) malam, kepada awak media, disebuah acara.

Kegiatan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB), yang bergerak di bidang pembuatan Tudung Manto, sangat berharap bantuan pemerintah daerah dalam hal mendapatkan bahan ‘Kelingkan’ yang sangat sulit di dapatkan.

“Kami tidak minta bantu modal, tapi mohon sekali bantu kami mencarikan bahan yang betul-betul sangat sulit kami dapatkan (Kelingkan),” katanya.

Semoga permasalahan yang kini dihadapi mendapat respon positif dari pemerintah Kabupaten Lingga.

Sementara, Said Asari sebagai ketua KUB Tekad Tudung Manto juga membenarkan, kalau bahan Kelingkan ini sangat sulit sekali di dapatkan. Selama ini pihaknya mendapat bahan tersebut dari Singapura.

Dilanjutnya, terhambatnya pembuatan Tudung Manto ini, dikarenakan tempat menjual Kelingkan yang biasa di dapatkan itu dari Singapura. Dan sekarang toko tersebut sedang tutup sementara.

“Kami sudah mencoba mencari kemana-mana, tidak ketemu penjual lainnya. Bahkan ke Malaysia juga tidak ada jenis Kelingkan yang dibutuhkan,” kata Said Asari, Ahad (1/12).

Tidak hanya mencari keluar negeri, selaku Ketua, ia juga sudah mencari ke Kalimantan, Palembang dan beberapa tempat yang ada memproduksi Tudung Manto. Namun Kelingkan yang dicari tidak sama dengan Kelingkan yang digunakan untuk Tudung Manto Lingga.

“Sekarang ini, toko importir kelingkan yang ada di Singapura lagi tutup sementara. Bahan kelingkan ini sudah 4 bulan belum kami dapatkan, akan tetapi dari pihak toko akan membuka kembali pada awal tahun 2020,” urainya.

Melanjutkan, kalau di Singapura kita dapat membeli pakai Pieces (Perhelai). Kita berharap sekali toko yang biasa kita membeli bahan hiasan itu buka kembali di awal tahun depan,” harapnya.

Untuk sementara pengrajin Tudung Manto KUB yang ia bina masih bekerja untuk menghabiskan stok Kelingkan. Itupun sudah menjadi pesanan konsumen semua. Untuk kelanjutannya tidak ada lagi.

Selaku Ketua KUB, dirinya berharap pada pemerintah daerah, dalam permasalahan kesulitan dalam mendapatkan barang hiasan itu. Kami sudah mandiri, cuma meminta bantuan pemerintah dalam mendapatkan Kelingkan Tudung Manto,” tukasnya.

Informasi lain yang terhimpun, Kelingkan merupakan hiasan wajib Tudung Manto yang coraknya berbeda dengan Palembang, Kalimantan dan tempat lainnya.

Pencarian Kelingkan tersebut tidak hanya di Singapura dan Malaysia, bahkan sampai ke India, dan ada juga yang menyebutkan, barang tersebut adanya di Turki.**

 

Laporan by: Pendy
Editor by: Mmd