Said Hasyim: SDM Yang Berkualitas Menjadi Penentu Pembagunan Daerah

MERANTI – Dalam upaya Penanggulangan Kemiskinan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti mengharapkan semua OPD, Camat dan Kades memiliki terobosan-terobosan baru yang fokus dan memberikan manfaat besar kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati dalam acara Focus Group Discussion (FGD), yang diikuti Asisten III Sekdakab. Meranti H. Rosdaner, Nara Sumber Dr. Azharuddin, Akademisi AMIK Adam Ria Putra, Kepala Bappeda Meranti Makmun Murod, Jajaran Pejabat Eselon II dan III Dilingkungan Pemkab. Meranti, Para Camat dan Kades sekabupaten Kepulauan Meranti, Perwakilan Perbankan dan Dunia Usaha, di Ballroom Hotel Grand Meranti Selatpanjang, Senin (2/3/20).

“Buat apa banyak program tapi tidak fokus akhirnya habis begitu saja tanpa memberikan efek manfaat yang signifikan terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Said Hasyim.

Menyikapi kegiatan yang ditaja oleh Bappeda Meranti ini, selain menyambut baik pelaksanaan Forum Group Discussion tersebut, Said Hasyim juga berharap melalui kegiatan itu dapat dirumuskan berbagai strategi jitu dalam rangka penyelesaian masalah kemiskinan di Meranti.

Menurutnya sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, fokus pembangunan saat ini bukan hanya pada masalah fisik, tapi yang lebih utama adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), yang dilanjutkan dengan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Pada dasarnya tujuan dari pembangunan adalah dalam rangka membangun jiwa dan raga masyarakat menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. Namun kenyataan saat ini semua pihak belum terlalu fokus dalam upaya membangun jiwa dan raga masyarakat”. Ujar Said Hasyim

Lebih lanjut Said Hasyim juga menambahkan, membangun jiwa dan raga harus dimulai sejak dini dengan cara memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak, dilanjutkan dengan pendidikan yang bermutu agar anak-anak Meranti tumbuh menjadi generasi emas yang mampu membangun Meranti lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

“Jika pembangunan jiwa dan raga ini sukses otomatis akan dikuti dengan suksesnya pembangunan fisik infrastuktur dan lainya, tapi jika pembangunan jiwa dan raga gagal maka segala pembangunan yang dilakukan tidak akan memberikan dampak signifikan”. Tambahnya lagi

Tidak sampai disitu, untuk masalah pembangunan jiwa dan raga, Wakil Bupati juga mengatakan tidak bisa melakukannya dengan sendiri-sendiri, tapi perlu sinergitas dan kerjasama mulai dari Pemerintahan desa, kecamatan, hingga kabupaten melalui OPD terkait.

“Nantinya perlu dirancang program-program yang harus sinkron dengan program yang ada di Kabupaten, Provinsi dan Nasional agar memudahkan dalam hal penyaluran bantuan dan pelaksanaan program”.

Dari hasil pengamatan Wabup mengakui, dengan melihat potensi disetiap desa yang ada sangat tidak mungkin masyarakat Meranti hidup miskin. Meranti memilki tanah yang subur dengan hasil perkebunan yang cukup memuaskan. Namun jika dihitung dari angka pendapatan dan data kesehatan, sebanyak 27 persen lebih penduduk Meranti masuk kategori miskin dengan angka Stunting yang cukup besar”. kata Said Hasyim

Dia juga menyimpulkan bahwa masyarakat butuh bimbingan dari Desa, Kecamatan hingga Dinas terkait melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Agar lebih tepat sasaran Wabup meminta dalam penyusunan program jangan hanya dilakukan dibelakang meja, tapi harus turun secara terus menerus kelapangan agar mengetahui secara detil kebutuhan masyarakat.

“Mari sama-sama secara bertahap dan bersama-sama kita bangun jiwa dan raga masyarakat,” pungkas Wabup.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Bappeda Meranti, Makmun Murod menyebutkan angka kemiskinan di Meranti masih menempati tingkat yang cukup tinggi di Riau, yaitu diangka 27 persen, menurutnya hal ini diperlukan perhatian serius dari semua OPD, dunia usaha serta akademisi untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan di Meranti.

“Dengan kondisi kemiskinan kita yang cukup tinggi sudah sangat mendesak dilakukannya penyusunan strategi jitu dengan mengolah data secara cepat dan akurat,” ujar Murod.

Dijelaskan Murod lagi, dalam rangka sinergitas penanganan kemiskinan, semua OPD harus menjalankan perannya sesuai dengan fungsinya masing-masing, dan dikatakannya Bappeda Meranti saat ini tengah membangun sebuah Aplikasi yang bekerjasama dengan AMIK Selatpanjang.

“Semoga dengan Aplikasi yang mudah digunakan ini dapat mengintegrasikan semua program di OPD dalam upaya menekan angka kemiskinan, jadi tidak ada lagi penggunaan aplikasi sendiri-sendiri yang hanya akan menimbulkan perbedaan data,” jelas Murod.

Selain penerapan sistem Aplikasi, Murod mengatakan perlu juga ada Tim yang solid dan kuat yang dapat mengawal upaya pengentasan kemiskinan ini baik dari Pemerintah Daerah, Sektor Swasta maupun Institusi Pendidikan.

“Dengan begitu upaya menekan angka kemiskinan dapat dilakukan secara masif dan optimal,” pungkas Murod. (Red).