Pria Paruh Baya Terlantar Di Hingar Bingar Megahnya APBD Rohil

ROKANHILIR – Rintihan gaek pagi itu membuat goresan pedih sang penulis. Bermula saat bertemu gaek tersebut di persimpangan jalan tepat di Bagan Hulu, Jalan Pedamaran, depan Puskesmas Bagan Hulu.

Gaek bernama Bakar itu terlihat duduk diteras rumah warga dengan nafas terengah-engah. Ternyata, Ia menderita Asma yang cukup lama dan menahun (Akut).

 

“Bapak sudah pasrah nak, Bapak hanya takut kalau mati tidak ada yang menguburkan Bapak,” ujar Pak Bakar, sambil berpelukan erat saat duduk diboncengan motor penulis berita ini, Ahad (22/9).

 

Dari sepanjang jalan menuju RSUD dr. Pratomo, gaek tersebut tidak banyak cerita. Yang penulis rasakan ialah, sesak dada akibat Asma dan asap yang menyelimuti udara pagi itu, sangat luar biasa sakitnya karena dekapan yang erat menahan sakit.

 

Setibanya di RSUD Pratomo, gaek tersebut dengan tergopoh turun dari motor yang menunjukan rintihan sakitnya begitu luar biasa. Bahkan, Pak Bakar, duduk sesaat ditrotoar jalan sambil merintih sakitnya sebelum masuk kerumah sakit tersebut.

 

“Bapak takut, Bapak serasa tidak ada keluarga disini. Bapak hanya berharap bisa diantar ke Panti Jompo dimana pun berada agar bisa terawat,” rintih Pak Bakar, sambil menahan sakit yang dirasakan.

 

Penomena seperti Pak Bakar dan masyarakat miskin yang sangat butuh uluran tangan dari Pemda Rokan Hilir (Rohil) ini, bukan hal yang langkah untuk di temui.

 

Dan sebagai awak media yang kerap mempublikasi keluhan warga miskin, tim redaksi juga pernah diskusi kepada Dinas Sosial Rohil, terkait sejauh mana anggaran untuk membantu warga miskin dan ia mengungkapkan ketidak berdayaan atas musibah yang menimpah warga.

 

“Kita gak bisa berbuat banyak, kita gak punya anggaran seperti Dinas Sosial lainnya diluar sana,” ungkap Kadisos Rohil, Junaidi Saleh, kepada awak media baru-baru ini.

 

Untuk diketahui, pos anggaran besar yang cukup fantastis di bidang organisasi dan lembaga sesuai beberapa data yang ada, Pemkab Rohil tidak segan-segan menggelontorkan hibah besar yang dinilai kurang tepat sasaran.

 

Data di tahun ini, beberapa organisasi dan lembaga yang menerima kucuran segar dari Pemda Rohil yakni, LAM Rohil, BNK, dan DKD. Anggaran besar tersebut dengan mulus meluncur tanpa ada halangan.

 

Namun, keberpihakan untuk warga miskin yang sakit dan kurang mampu. Seolah terjesan lalai dan luput dari perencanaan pikiran dan pantauan jajaran Pemkab Rohil mulai dari perangkat bawah sampai perangkat atas.

Bupati H. Suyatno, mengakui bahwa APBD-P 2019, mengalami kenaikan dari angka Rp 1.9 Triliun menjadi Rp 2.4 Triliun lebih, kenaikan sebesar Rp 500 Milyar.

“Angka anggaran perubahan bertambah besarnya sekitar Rp 500 Miliar, tapi bukan untuk kegiatan fisik,” kata Suyatno.**

 

Laporan by: Gp2

Editor by: Mmd