BENGKALIS – Meskipun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bengkalis 2020, yang akan digelar secara serentak sudah diambang pintu, namun sebahagian masyarakat Bengkalis masih belum menentukan sikap dan pilihannya, bahkan masih mengambang kepada siapa yang bakal dipilih untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis periode mendatang.
Sebagai mana disampaikan oleh masyarakat bengkalis kepada awak media ini, menurut Aris meskipun sudah ada beberapa calon yang muncul mempromosikan program kerjanya, namun belum satupun yang menggugah hati untuk menentukan sikapnya dalam Pilkada mendatang.
“Sampai saat ini kita belum menentukan siapa yang bakal di usung atau dipiiih, kita masih menunggu keputusan dari KPU sampai tanggal penetapan dari calon yang ada, belum satu pun yang mengena di hati, kita takut salah pilih seperti dua periode Bupati Bengkalis yang tersandung kasus korupsi,” jelasnya Senin (10/8/2020).
Lebih lanjut Aris mengharapkan, kejadian tersebut menjadi pelajaran dan pedoman untuknya menetukan sikap pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis kedepannya, agar hal serupa tidak terulang kembali.
“Kedepan hal ini jangan terulang kembali, kita mau calon yang bersih dari jeratan hukum baik Bupati maupun Wakil Bupati. Jadi satu paket harus bebas dari jerat hukum dan tindak pidana lainnya serta mampu memimpin Bengkalis untuk lebih maju kedepannya.
Hal senada juga disampaikan oleh wakil ketua Ormas LAKI Riau, yang juga wakil ketua GANN Kabupaten Bengkalis, terkait Pilkada Bengkalis 2020 Jefri mengatakan, hendaknya masyarakat Kabupaten Bengkalis harus cermat dan teliti dalam melihat sosok yang bakal di usung untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Periode Berikutnya.
“Dari pengalaman sepuluh tahun terakhir di Kabupaten Bengkalis, dengan dua kali Bengkalis dipimpim oleh orang yang akhirnya terkurung dipenjara dengan kasus korupsi. Untuk itu hendaknya masyarakat Kabupaten Bengkalis harus cermat dan tanggap dalam melihat sosok yang bakal di usung untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Periode Berikutnya. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati harusnya sama-sama mempunyai reputasi bersih dari segala jerat hukum dan memiliki kepedulian kepada rakyat serta masyarakat Kabupaten Bengkalis”. Ungkap Jefri
Selain itu, guna menghasilkan pemimpin yang bersih dan bertujuan memajukan Kabupaten dengan julukan Negeri Junjungan, Jefri meminta peran serta semua lembaga atau wadah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat memberikan andil kepada anggota dan bawahannya agar bijaksana dalam menetukan pilihan.
“Sebagai lembaga yang sangat dihormati dan dipanuti rakyat dan masyarakat, setidaknya bisa mengimbau dan mengarahkan kepada partai pendukung dan masyarakat pendukung untuk memilih pemimpin yang mempunyai reputasi dan atau rekam jejak yang baik agar terhindar dari jeratan hukum seperti Bupati dua tahun belakangan ini”. tegas Jefri.
Menurutnya, kondisi Bengkalis sa’at ini sangat menyedihkan, karena dipimpin oleh seorang Plh Bupati, hal itu dikarenakan Bupati dan Wakil Bupatinya tersandung kasus Korupsi, suatu hal yang sangat mencoreng nama baik Negeri Junjungan dan masyarakat Bengkalis.
“Untuk itu kita mengharapkan kepada semua wadah masyarakat yang ada dikabupaten Bengkalis, terutama Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Bengkalis yang merupakan lembaga yang di tuakan dan dihormati Masyarakat, hendaknya mengambil sikap bijaksana dalam proses penjaringan dan pencalonan, serta memberi pencerahan minimal kepada masyarakat dalam memilih pemimpin yang benar benar bisa memimpin dan bersih dari segala jerat hukum ke depannya,” harap Jefri .**(ep)
Editor: Gp2.