ROKANHILIR – Akibat sering terjadinya bau busuk yang menyengat diduga limbah milik PT. BSS (Balam Sawit Sejahtera), aktivitas belajar mengajar di SDN 017 Balam Sempurna kerap terganggu, terkadang murid kerap belajar dengan menutup hidung, akibat tidak tahan mencium aroma bau busuk limbah yang semakin menguat.
Sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rohil, M Rusli Syarief, saat dikonfirmasi baru-baru ini sangat menyayangkan dan prihatin atas musibah yang menipah sekolah SDN 017. Akibat dari bau aroma busuk limbah kegiatan aktifitas belajar mengajar jadi tergangu.
“Kita sudah membaca dan mendapat keterangan itu dari media online dan juga surat dari pihak sekolah SD tersebut. Untuk mengetahui apa yang terjadi saat itu, saya langsung mengutus Sunaryanto S.Pd, selaku Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana bersama pegawai lainnya untuk mengecek kebenaran kabar berita tersebut tepat Jum’at (14/9/18),” ujar Pak Rusli, sembari menunggu kabar pasti atas peristiwa itu.
Baca Juga : Ada Apa DLH & PT BSS???.. Suwandi: Sudah 3 Kali Verifikasi Dengan PT BSS Terkait Dugaan Limbahnya
Sementara, Sunaryanto,saat di dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa dirinya sewaktu mau masuk ke wilayah sekolah tersebut masih sedikit mencium aroma bau busuk tersebut, namun setelah semakin dekat dan tiba di sekolah SDN 017 dirinya mengakui mencium bau busuk yang begitu menyengat sekali.
“Ini sudah tidak wajar lagi baunya, Wajar saja para guru dan murid mengeluhkan hal ini, karena aroma baunya sangat luar biasa menyengat kehidung,” jelas Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Disdikbud Rohil itu.
Diterangkan Sunaryanto lagi, dari keterangan Kepala Sekolah SDN 017 kepadanya, bahwa mereka sebenarnya sudah lama menahan aroma bau busuk seperti ini. Karena timbulnya aroma bau busuk tersebut sering terjadi. Namun sampai saat ini, barulah Kepsek tersebut melaporkan hal ini kepihak Disisik.
“Karena terus menerus, sudah sepantasnya Kepsek melapor kedisdik. Sebab sangat mengganggu aktifitas belajar mengajar bagi siswa yang sedang pokus menimba ilmu. Karena anak didik adalah generasi penerus bangsa. Dan sudah sepantasnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan pihak-pihak terkait,” terangnya.
Sejatinya, Keberadaan industrialisasi seperti PKS PT. DSS, diduga menjadi salah satu penyumbang terjadinya pencemaran lingkungan hidup yaitu dengan adanya perusahaan-perusahaan besar.
Dahulu perusahaan dianggap telah memberikan kontribusi yang cukup bagi lingkungannya melalui pemberian kesempatan kerja, penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat, serta pembayaran pajak.
Beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, membuat masyarakat memberikan perhatian lebih serius tidak hanya terhadap manfaat adanya suatu perusahaan tetapi juga dampak negatif yang ditimbulkannya di lingkungan masyarakat yang bersangkutan atas perusahaan tersebut.
“Kita sangat mendukung langkah upaya pihak SD 017 dan masyarakat sini, yang jelas selain murid terganggu saat belajar, aroma busuk ini bisa diduga menjadi wabah penyakit terutama dalam pernapasan. Dan siswa disini sudah ada terjadi seperti itu (gangguan pernapasan akibat bau busuk),” tegasnya.
Terkait apa tindakan selanjutnya, dirinya akan melakukan koordinasi ke Kadisdik Rohil. Karena beliaulah yang berkopenten untuk langkah-langkah selanjutnya.(gp1)