PEKANBARU – Meski masa jabatannya menyisakan satu hari, Bupati Kepulauan Meranti, Drs. H. Irwan Nasir M.Si masih menjalankan tuganya seperti biasa, dia pun menyempurnakan hal itu dengan menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2020 kepada BPK RI Perwakilan Riau di Pekanbaru, Senin (15/2/2021).
Penyerahan LKPD tersebut dilakukan di ruang rapat Kantor BPK RI Jalan Sudirman Pekanbaru. LKPD berbentuk bundelan buku tersebut berisikan laporan kinerja dan keuangan pemerintah daerah tahun 2020.
Bupati menyerahkan LKPD tersebut langsung kepada Kepala BPK RI Perwakilan Riau Widhi Widayat. Tampak mendampingi Wakil Ketua DPRD Iskandar, Sekdakab Dr Kamsol, Kepala BPKAD Bambang Supriyanto, Kepala BPPRD Mardiansyah, Inspektur Daerah Suhendri, Kabag Humaspro Rudi Hasan dan Kabid Anggaran BPKAD Alamsyah Almubaraq. Sementara dari pihak BPK terlihat pula Kepala Subauditorat Riau II Bapak Handreas, Kasubag Humas Bapak Tulus dan Ketua Tim Pemeriksa Bramantyo.
Dalam sambutannya Bupati Irwan mengucapkan terima kasih atas pengarahan yang diberikan BPK sehingga Meranti dapat meningkatkan pelaporan keuangan dan kinerjanya. Dengan mengikuti pengarahan tersebut, Meranti pun berhasil meraih delapan kali opini wajar tanpa pengecualian (WTP) berturut-turut.
“Kami berharap tahun ini bisa meningkatkan pelaporan keuangan ini jadi semakin sempurna tidak saja dari segi compliance tetapi juga substansinya. Terlebih bagi saya yang dua hari lagi akan berakhir masa jabatan. Saya mengucapkan terima kasih masih diberi kesempatan menunaikan amanat konstitusi ini dan ini merupakan yang terakhir,” kata Irwan sembari tersenyum.
Meski LKPD yang terakhir namun Meranti menjadi daerah yang pertama di Riau menyerahkan kewajiban tersebut. Bahkan dengan laporan itu, kata Irwan, menjadi yang pertama juga baginya bertemu Kepala BPK Perwakilan Riau yang baru Widhi Widayat. “Ini jadi pertemuan pertama dan terakhir kita Pak Widhi,” sebutnya tertawa.
Namun diakhir sambutan Irwan berharap BPK terus memberikan bimbingan agar laporan keuangan Meranti semakin baik ke depannya. Dia juga bermohon maaf bilamana dalam pergaulan selama ini mungkin ada yg tidak berkenan.
“Saya sendiri rencana akan istirahat dulu dari politik, untuk menekuni dunia usaha,” ungkapnya.
Sementara itu Widhi Widayat memberikan apresiasi dimana Meranti dari waktu ke waktu selalu jadi yang pertama menyampaikan LKPD berbanding kabupaten/kota lainnya di Riau. Dia mengaku selalu mengingatkan timnya agar sebelum memulai pemeriksaan agar memastikan betul bahwa LKPD unaudited itu sudah diterima.
“LKPD ini nantinya akan dibaca lalu diuji pada tujuh aspek apakah sudah nyambung dan relevan. Kami yakin sudah sangat baik apalagi Meranti sudah delapan kali WTP dan LKPD ini sudah direview Inspektorat sehingga tentu semakin baik,” paparnya.
Dengan telah diterimanya LKPD tersebut, kata Widhi, akan dilanjutkan proses pemeriksaan secara terinci. Dia berharap Meranti bisa mempertahankam opini WTP sehingga jadi salah satu kado terbaik Bupati yang akan segera purnatugas.
“Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Diantaranya; harus sesuai standar akuntansi pemerintahan, kecukupan informasi, kepatuhan pada peraturan dan efektivitas SBI,” urainya.
Widhi berharap LKPD yang diberikan mengandung infomasi keuangan yang cukup dan dibutuhkan tim pemeriksa. Pihaknya berharap Pemkab Meranti bisa bekerjasama memberikan informasi laporan keuangan yang dibutuhkan pemeriksa nantinya.
“Bagi kami, dengan cepatnya Pemkab Meranti menyerahkan LKPD ini sudah suatu prestasi walaupun masih tahap awal. Diharapkan tidak ada permasalahan yang bisa mempengaruhi opini mengingat sudah 8 kali WTP dan memang seharusnya tingkat pelaporan sudah lebih baik,” tutup Widhi. **(Rls)