Penomena Alam*

Yang paling tak sedap ketika melewati beberapa jembatan. Mobil yang kau tumpangi akan naik keatas, cuuuuuung, seperti sampan bertemu Bono besar.  Tengoklah baik-baik dan tanyakan kepada supir yang malang melintang melewati jalan-jalan yang ada.  Hampir semua mobil kalau melewati beberapa jembatan, mobilnya harus pelan, tekan rem, baru aman. Begitulah cara kita melawan Bono kalau ingin selamat.

Di laut dulu banyak tunggak. Tunggak bekas Polanta, tungggak bekas tiang Bubu dan tunggak pohon kayu runtuh. Di darat jugo banyak tunggak. Tunggak besi angker atau tunggak kerikil tajam namanya.
Kalau dilaut banyak pinggiran pantai yang runtuh, di darat, banyak pulo gedung yang retak. Bahkan Laboratarium Sekolah di sebuah Kecmatan ado yang mirip buritan sampan yang tombuk. Kepalo sampan tu naik ke atas, buritannyo tobonam. Lung hanyo geleng-geleng kepalo.  Heran bin ajaib. Kalau begitu, apa sebenarnya akar masaalahnya Lung, potong Bujang.

Tak taulah aku do Nak. Kau sebagai generasi muda seharusnya tanggaplah. Jangan habiskan waktu hanya untuk bergunjing, menceritakan orang kiri-kanan, botongka untuk hal-hal yang kecik dan sepele. Inti Otonomi Daerah atau Reformasi adalah menghidupkan Partisipasi Rakyat di daerah dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dalam semua aspek kehidupan. Nah, kalau semua jalan cantik dan mulus, berapapun jauhnya jarak yang harus ditempuh, tak toaso lotih do. Iyo kan Jang. Disamping itu, kito jugo bisa berhemat : hemat waktu, hemat biaya dan hemat tenaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *