Penomena Alam*

Itulah Jang yang Lung risaukan. Sangaaat risau. Risau uyang tuo, Nak. Kita sudah mempunyai banyak Sarjana Teknik Sipil dan Sarjana-sarjana lainnya.  Kita sudah 16 tahun jadi Kabupaten dengan APBD yang cukup mumpuni, lumayan beso BAGI SEBUAH Kabupaten baru..

Apa yang Lung risaukan, sampai menyebut gelar Sarjana ? Ado masaalah apo dengan mereka ?
Ulung Dolah pun mulai membahas beberapa persoalan yang dianggapnya perlu. Begini Nak. Femonema alam yang terjadi di sepanjang sungai Rokan, mulai dari muara sampai ke hulu sudah naik pulo ke darat,…..  sangat mirip. Tando-tandonya sajo yang berubah. Jika kau naik kenderaan (mobil atau sepeda motor) apa yang kau alami dulu ketika naik sampan, berlayar  atau  berdayung, sampan besar atau sampan kecik, situasinya hampir sama.

Ketika Kenderaan yang kau tumpangi sedikit bergetar – teek-teek-teek – itu namanya kau melewati gelombang kecik. Kalau kendaraan berguncang, itu namanya gelombang besar. Kalau kendaraan kau oleng kiri-kanan, itu gelombang samping. Kalau mobil kau lari kencang, pasti terbalik. Kalau naik sampan, sampan kau akan karam. Jika gelombangnya kecik, kau masih bisa duduk sedap. Jiko gelombangnya besa, tungking kau terangkat sedikitlah. Tak sedap memang. Tapi itulah yang terjadi. Di tengah jalan jika kau menemukan lobang agak besar, kau harus berhati-hati. Kenderaan kau bawa harus berputar mengikuti irama lobang. Di Laut, namanya teluk. Jiko kau tak hati-hati melewati teluk, kau akan berputar terus disitu. Kalau di darat, moooooo, namonyo topuwuk..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *