BANGKO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil akan melakukan penertiban tenaga honorer atau tenaga kontrak yang saat ini jumlahnya sangat ramai. Hal ini disebabkan banyaknya tenaga honorer yang tidak ada kerja dan hanya duduk di kantor.
“Kabupaten lain seperti Siak telah memberhentikan 1000 orang lebih tenaga honorernya, karena dinilai tak efektif. Kita juga akan lakukan evaluasi apabila tenaga honor yang dipekerjakan tak disiplin dan tak ada kerja,” kata Sekda Rohil Drs H Surya Arfan, Rabu (17/2/16) di Bagansiapiapi.
Sampai saat ini, Lanjut Sekda terdapat sekitar 13 ribu orang untuk tenaga honorer dilingkungan Pemkab Rohil. Bahkan masih banyak yang berada di BKD yang belum diproses. “Di BKD saja yang sudah di Acc pak Bupati ada ribuan lebih,” kata Sekda.
Untuk menambah tenaga honorer sambungnya, sangat tidak mungkin lagi selain membebankan pada anggaran juga tujuan mempekerjakan tenaga bantu dinilai kurang maksimal.
Bahkan untuk evaluasi ini tambahnya, Pemerintah memberikan wewenang kepada kepala SKPD langusng untuk memberhentikan tenaga honor yang tak disiplin. “Silahkan nilai sendiri oleh kepala dinasnya. Kemudian ajukan ke kita untuk proses pemutusan kontrak,” jelasnya.
Diakuinya, kondisi yang dihadapai saat ini adalah setiap tahunnya banyak tamatan SMA di Rohil yang menganggur, hal ini juga mendorong banyak anak-anak tamatan sekolah ingin menjadi pegawai honorer di lingkungan pemkab.
“Bayangkan saja, ada 9000 oraag tiap tahun tamat dibangku SMA Sederajat. Nah, yang kuliah hanya sekitra 30 persen, sisanya ya nganggur dan mencoba jadi tenaga honor,” terangnya.
Saat ditanya solusi, Surya menjelaskan, kedepan adalah bagai mana untuk menghidupkan perusahaan atau Industri yang ada di Rokan Hilir.
“Inilah program pak Bupati kita, agar banyak perusahaan dan Industri di Rohil. Selaian membuka peluang juga dinilai mampu untuk menekan angka pengangguran,” tandasnya.(emel)