DUMAI – Pekerjaan Galian sumur Bor Artesis milik Comforta Hotel, di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Dumai Kota, Kecamatan Dumai Kota, Dumai, diduga belum mengantongi izin.
Melihat kegiatan galian sumur bor yang di miliki Hotel Comforta ini, beberapa Tim media online mencoba melakukan komfirmasi terkait persoalan sumur bor kepada salah seorang karyawan hotel comforta.
Sukari, selaku HRD hotel comforta mengaku bahwa izin pembuatan sumur tersebut sedang di urus melalui BPMPT Provinsi riau.
”Iya pak, Izin pembuatan sumur itu lagi kita urus di propinsi riau,” Kata HRD comforta Hotel, Sukari melalui Handphone Seluler Kepada media, Ahad (02/11/18).
Mendengar jawaban dari perwakilan management comforta hotel itu, Hal ini membuat salah seorang Aktivis Kota Dumai Angkat bicara, Zainal Arifin mengatakan, ‘Ini sangat aneh’ harus dipertanyanakn ini ada apa? izin masih diurus akan tetapi pembuatan sumur bor artesis sudah dilakukan.
”Semestinya izin dulu di lengkapi, baru sumur di buat, karena satu mustahil sumur langsung di buat tanpa perizinan lebih awal, dari mana bisa membuat sumur tanpa izin lebih dahulu, yang namanya izin adalah faktor penentu peruntukan,” Ujar Zainal Aktivis Kota Dumai.
Lanjutnya lagi, Apabila sumur di buat lebih dahulu sementara izin mengikuti kemudian apakah itu tidak melanggar aturan atau perbuatan melawan hukum,” urainya.
Ini sudah menyalahi aturan, sungguh sangat jago perusahaan atau pihak management Comforta Hotel yang bisa membuat sumur tanpa ada izin yang dikantonginya,” jelasnya.
Tambahnya, seharusnya pihak management hotel comforta harus melakukan atau melaporkan kepada pihak pemerintah daerah atau propinsi dalam suatu kegiatan. Guna suatu bentuk usaha agar terdaftar dan memiliki izin.
“Seharusnya management hotel harus membuat izin dulu, jangan main kerjakan saja untuk kepentingan hotel. Karna Negara kita ini mempunyai landasan hukum yang jelas,” ujar Zainal dengan nada tegas.
Untuk itu, saya mewakili warga berharap kepada pemerintah daerah dan pemerintah Propinsi Riau agar bisa menghentikan kegiatan galian sumur Bor tersebut, karna kalau tak dihentikan, maka semua Pengusaha Hotel akan melakukan hal yang sama alias ikut-ikutan.
“Ini tidak bisa dibiarkan, kalau satu berhasil tidak akan menutup kemungkinan yang lain ikut-ikutan,” tandasnya.**(rls)