Oknum PNS Lapas Bengkalis Inisial RN, Hajar Mantan Sampai Bonyok

PEKANBARU – Tak terima ditegur sang pacar agar tidak mengikuti mantan-mantannya dimedsos (Follow), seorang oknum dilapas Bengkalis berinisial RN (24) mendadak cekcok dan berujung penganiayaan. Dari kejadian tersebut mengakibatkan luka memar dan lebam disekujur tubuh sang pacar.

“Didada kiri saya sampai saat ini masih terasa sakit, terkadang terasa sempit saat bernafas,” kata Bunga (nama samaran) saat dikonfirmasi awak media ini, Sabtu (11/6) di Pekanbaru.

“Entah setan apa yang merasuki dia (RN), gara hal sepele (Tak terima ditegur terus menerus jangan ikuti lagi mantan-mantan dia dimedsos itu), malah saya yang menjadi pelampiasan amukan amarah dia. Selain sesak didada kiri, sekujur tubuh saya saat itu lebam-lebam biru, luka-luka dan memar,” ujarnya.

Dijelaskan Bunga, kejadian saat itu tepat pada Senin 28 Oktober 2021, di Jalan Soebrantas (Depan Dinas Kehutanan), Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru. Niat ingin jalan santai dengan sang kekasih, Bunga tidak menyangka akan mengalami penganiayaan seperti itu dari pacarnya sendiri.

Kejadian pengeniayaan itu dilaporkan malam itu juga oleh Bunga ke Mapolsek Tampan, sekira pukul 22.27 WIB. Sebagai pelapor Bunga sudah mengikuti saran dan petunjuk serta melakukan visum di RS Bhayangkara.

“Saya tidak tau kenapa kasus ini terkesan madek di Mapolsek Tampan. Dari 28 Oktober 2021 hingga hari ini Senin 13 Juni 2022, RN tidak ditahan. Aneh aja,” kata Bunga, sambil mengusap air matanya, kepada para awak media ini, Senin (13/6).

Dalam kesempatan itu, Bunga telah menunjukan berbagai surat pemberitahuan dari Mapolsek Tampan. Dia menyayangkan keadilan hukum yang tidak adil dia rasakan atas derita yang ia alami.

“Hampir 8 bulan perkara ini saya laporkan di Mapolsek Tampan. Jika hukum memihak, saya yakin suatu saat pelaku akan menirima hukuman yang setimpal,” ucap Bunga, yang kembali menitikan air matanya.

“Saya yakin, suatu hari nanti Kalapas Bengkalis, Kanwil Menkum Ham, dan Kementrian Menkum Ham, Mentri KP3A akan mengetahui kejadian ini, saya akan berjuang sampai sekuat tenaga saya.

“Berbagai mediasi sudah dicoba, tapi tidak ada menuai hasil. Saya jenuh, hukum tidak pasti akan saya kejar demi keadilan,” katanya.

Ditempat yang sama, Ibu Bunga tampak larut dalam kesedihan sang buah hati yang mengalami kejadian seperti itu. Apa pun yang menjadi keputusan sang anak, sebagai orang tua dia akan tetap memberi semangat dan suport kepada sang buah hati.

“Sebagai orang tua, saya tidak terima atas perlakuan RN. Saya akan tuntut RN sampai kemana pun demi keadilan buat anak saya. Kejadian sperti ini sudah yang kesekian kali dibuat RN,” kata Ibu Bunga, saat dikonfirmasi awak media ini, Senin (13/6) di Pekanbaru.

Berdasarkan laporan dari Mapolsek Tampan, berbagai lembaran surat terus diterima Bunga atas perkembangan perkara yang menimpahnya. Bunga dan keluarga menyayangkan tidak ada tindakan tegas bagi pelaku.

“Hukum tumpul keatas tajam kebawah saya sering mendengarnya. Namun dikejadian yang nenimpah saya, saya yakin keadilan itu sama rata untuk manusia,” tutup Bunga.

Kapolsek Tampan dikonfirmasi awak media ini via selulernya atas perkara yang menimpah Bunga mengatakan, pihaknya masih terus berupaya semaksimal mungkin dalam perkara itu.

“Proses penyidikan perkara tersebut masih berlanjut,” ujar Kompol Ikomang Aswata.

Sementara Kalapas Bengkalis dikonfirmasi via selulernya masih terlihat bungkam seribu bahasa. Padahal, dari keterangan Bunga, Kalapas Bangkalis Edi Mulyono salah satu orang yang getol berkomunikasi dengan dirinya saat ingin mendamaikan perkara itu.

“Ya, dia orang yang aktif saat itu berkomunikasi dengan saya. RN kan anggotanya dilapas Bengkalis sana,” tandas Bunga.**

 

Laporan by: red/tim