“MURKA ALAM” Puisi Karya Siti Hartina Ritonga

Kutitip Rindu Pada Daratan.

Nafas Berat KuHembus Tanda Ku Lelah.

Pasrah Dan Doa Yang Tersisa.

Secercah Masalah Masih Mendera.

Banyak Eluhan Kudengar.

Jangan Tanya Tentang Tangisan.

Tangis Itu Pengiring Derita Ini.

Bak Petak Umpet Bagi Relawan.

Potongan Daging Yang Bertebaran.

Bagai Dadu Yang Digulingkan.

Getir Hati Menyaksikan.

Mereka Sedih Kehilangan.

Keluarga Yang Di Cinta.

Seperti Drama Di Televisi.

Tangis Mereka Bagai Tokoh Protagonis Yang Di Zholimi.

Kuedarkan Mata Bak Cctv.

Merekam Derita Dalam Ingatan.

Teriak Histeris Perempuan.

Anak Kecil Bertangisan.

Potongan Daging Tercecer Ditemukan.

Oh…Tuhan…

Aku Sangat Lelah.

Terasa Luka Di Sekujur Tubuh.

Terasa Perih Di Relung Hati.

Aku Tau Semua Sakit.

Aku Sadar Luka Mereka.

Tapi…Apa Kita Sadar?

Angin Bergoyang Kesana Kemari.

Air Berlari Mengejar Kita.

Mengamuk Meluapkan Emosinya.

Meluluh Lantakkan Bumi Ini.

Itu Salah Kita…. Salah Para Manusia.

Memancing Emosi Si Air Tenang.

Menodainya… Menghancurkannya.

Bak Kapas Di Tiup Angin.

Kita Hancur Tak Teratur.

Terbentur Kemanapun.

Nyawapun Tak Lagi Di Badan.

Hmmm…

Aku Termenung Lagi.

Senja Itu Bersinar Lemah

Tanda Malam Nan Kelam Akan Tiba.

Aku Beranjak Dari Menung Ku.

Lirih Ku Suarakan….

Ohh…Tuhan…

Tenangkan Jasad Layu Itu Di Sisi Mu…

Tenangkan Air Mengamuk Itu .

Ampunkan Kami Manusia Berdosa Ini..