BANGKO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, meminta masyarakat Muslim khususnya para pelajar untuk tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine pada 14 Februari 2016 mendatang. Pasalnya, perayaan tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama dan aqidah Islam (Haram).
“Untuk itu, kami berharap umat Muslim khususnya generasi muda Islam, remaja, siswa dan siswi tidak merayakan Valentine Days atau hari kasih sayang. Karena mengundang kemaksiatan dan bukan merupakan budaya masyarakat Melayu Riau khususnya negri seribu kubah ini yang mayoritas Muslim,” demikian ujar Ketua MUI Rohil, H. Wan Ahmad Syaiful, Selasa (09/2/16) di Bagansiapiapi.
Diungkapkan Pak Wan, sapaan akrab mantan Kadispenda Rohil ini, bahwa ada beberapa pertimbangan mengapa valentine days ini dilarang.
Pertama, sudah jelas karena bukan budaya Islam, melainkan budaya yang ingin menghancurkan generasi Islam.
Selanjutnya, Valentine Days selama ini dijadikan sebagai hari semangat melakukan perbuatan maksiat. Dan hal ini terbukti dengan banyaknya botol bekas minuman alkohol dari berbagai merek yang ditemukan ditempat fasilitas umum serta segala macam penyimpangan lain-lainnya.
Kemudian, sambungnya, Valentine days ini juga banyak dijadikan sebagai hari hubungan bebas antara pria dan wanita, dimana dalam hal ini korbannya yang terbanyak adalah para pelajar dan remaja.
“Banyak lagi malapetaka yang akan ditimbulkan oleh kegiatan hari kasih sayang kamuplase ini, maka pihaknya menghimbau seluruh masyarakat muslim di Negri Seribu Kubah ini khususnya para remaja, untuk tidak merayakannya malam valentin ini,” pintanya.(mamad)