ROKANHILIR – Maraknya dugaan peredaran narkoba yang saat ini meresahkan masyarakat Kepenghuluan Bangko Sempurna, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rohil, membuat masyarakat mencurahkan kepeduliannya beberapa hari lalu di sehelai kain kafan yang bertuliskan “SELAMAT DATANG DI KAMPUNG NARKOBA”
Pemasanagan spanduk Kain Kafan ini menjadi viral serta menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, hal ini dilakukan sebagai ungkapan masyarakat akan selalu mulusnya peredaran narkoba diwilayah permukiman masyarakat.
Keresahan ini diungkapkan Dwi Senja syahputra warga dusun Sido Mulyo, RT.07/ RW.03, Kepenghuluan Bangko Sempurna, Sabtu (22/9/18) saat diwawancarai awak media mengatakan. Bahwa spanduk kain kafan tersebut adalah rasa dan tindakan, atau pun inisiatif kawan kawan dan saudara saudara yang bagus, karena masyarakat mau berbuat, dan mau mengadu kemana, masyarakat tidak pernah menemukan titik terang.
Baca Juga : Oalah!!! Masyarakat Perangi Narkoba, Spanduk Peraga Dicopot Oleh Oknum Anggota Penghulu
“Harapan kita semoga dengan adanya sepanduk tersebut, pihak pihak yang bersangkutan mempelajari ataupun memahami apa keluh kesah warga disini. Warga inginkan kampung ini bersih dari narkoba, kedepannya ingin menjaga generasi kita terhindar dari narkoba,” jelasnya.
Menurut Sugeng, dampaknya cukup sistemix sekali, sampai persoalan perekonomian, masa depan generasi bangsa, bagaimana generasi yang sudah tergandrungi oleh pemakai narkoba, karna narkoba membunuh secara pelan pelan.
“Artinya untuk penindakan persoalan narkoba ini, memang adalah secara hukum kewajiban pihak berwajib.” ungkapnya.
Namun sepertinya upaya keresahan masyarakat dengan adanya dugaan maraknya peredaran narkoba dengan membentang spanduk Kain Kafan yang bertuliskan SELAMAT DATANG DI KAMPUNG NARKOBA hanya dalam kurun waktu 2 hari saja.
Sebab, berdasarkan informasi yang didapat awak media, hal ini tidak disetujui oleh Penghulu Bangko Sempurna Sariyem Spd.i, sehingga sang Penghulu mengintruksikan kepada bawahannya untuk menurukan spanduk tersebut. Sehingga spanduk Kain Kafan tersebut sudah tak terpajang lagi.
Dengan adanya penurunan Spanduk Kain Kafan yang menuai kontra ini, tak menyurutkan niat para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat menindaklanjuti pembahasannya lebih menjurus.
Pada Senin malam (24/09/2018) beberapa Tokoh Ulama dan Tokoh Masyarakat melakukan pertemuan disalah satu kediaman rumah warga.
Dalam pertemuan tersebut, Ustad Sugiono SAg, saat di wawancara awak media menyampaikan, bahwa dirinya mengajak kepada semua kalangan untuk bersama-sama menyatukan pemikiran bagaimana mengatasi beredarnya narkoba di kampung ini.
Pada Selasa (25/09/2018) para Tokoh Agama dan Warga dari beberapa Dusun di Kepenghuluan Bangko Sempurna melakukan kunjungan Audensi kepada Polres Rohil.
Dalam Audensi tersebut, masyarakat menyampaikan kepada pada pihak kepolisian, bahwa narkoba menjadi musuh bersama, dan masyarakat melakukan SAY NO TO DRUG terhadap narkoba.
“Kita ucapkan terimakasih kepada Polres Rohil melalui Wakapolres yang telah menerima kunjungan audiensi dari masyarakat, guna memberikan dukungan untuk memberantas peredaran narkoba di kampung kami tersebut,” ucap Sugeng kepada awak media.
“Artinya pihak kepolisian memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan tindakan membantu polisi untuk menghadirkan kedamaian dan kenyamanan di lingkungan,” imbuh Sugeng.
Sugeng menyampaikan bahwa pihak Polres Rohil beserta Jajarannya akan terus melakukan Patroli pada waktu-waktu yang di tentukan, sehingga dapat menghilangkan peredaran narkoba dikampung kita tersebut.
“Tujuan kehadiran kami ke Polres Rohil guna mengantar dukungan masyarakat untuk melakukan tindakan. Harapan kita, apa yang di sampaikan pak Wakapolres itu menjadi sebuah kenyataan, dan saya fikir ini sebuah angin segar buat masyarakat bahwa polisi masih melindungi masyarakat artinya polisi itu memang menjalakan fungsi untuk melindungi masyarakat,” ujar Sugeng.
Namun disebalik itu, ketika awak media menanyakan apakah dari pihak Kepenghuluan Bangko Sempurna sudah mengajak Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, untuk membahas peredaran narkoba tersebut.
Sugeng menjawab dengan gamblang, bahwa mereka belum pernah diajak dialok oleh pihak Kepenghuluan Bangko Sempurna.
“Kami yakin suatu saat kita akan duduk bareng bersama Pemeritah Desa, untuk melakukan diskusi bagaimana membuat tidakan agar narkoba tidak beredar di kepenghuluan yang disebut kampung narkoba ini.” pungkas Sugeng kepada Awak Media, saat diwawancarai melakukan pertemuan kepada warga, pada Selasa malam (25/09/2018).***