SELATPANJANG – Karena memiliki lahan yang terbatas untuk area persawahan, tahun ini penanaman padi di Kepulauan Meranti, Riau, menggunakan sistem jajar legowo. Penanaman padi dengan sistem legowo ini diyakini bisa meningkatkan produktivitas padi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kepulauan Meranti, Yulian Norwis SE MM, ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (5/4/2016).
Kata laki-laki yang akrab dipanggil Icut ini, dalam target Swasembada beras, penanaman tahun 2016 ini menggunakan sistem jajar legowo. Setidaknya ada 1.455 hektar penanaman menggunakan dana APBN 2016 dan 300 hekar dana dari APBD Provinsi Riau.
Dijelaskan Icut, banyak keuntungan menggunakan sistem jajar legowo ini. Seperti umurnya pendek, sudah bisa panen dalam jangka waktu 100 hari. Produksi padi pun akan meningkat dari sekitar 3,5 ton penanaman sistem biasa menjadi 4 sampai 5 ton per hektarnya.
Sementara untuk benih yang digunakan adalah Batang Piaman, Anak Dara, dan Cisokan.
“Produksi tahun ini tak ada benih lokal lagi. Sebagian sudah kita gunakan di beberapa tempat,” kata Icut.
“Nanti kita upayakan hasilnya bisa 4 sampai 5 perhektar. Lahan kita terbatas, mau tak mau melalui teknologi benih karena kita tadah hujan,” tambah Icut.
Sementara untuk penanaman, baru akan dilaksanakan pada bulan Agustus – September. ***
goriau.com