PELALAWAN – Menyikapi adanya dugaan ditumbangnya Kepung Sialang Ampaian Todung didesa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras, yang dilaporkan oleh Batin Hitam Sungai Modang kepada Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Pelalawan ( LAMR-KP) dan langsung ditanggapi dengan mengirimkan utusan berupa tim investigasi lapangan yaitu Datuk Nurzepri selaku sekretaris umum LAMR Kabupaten Pelalawan, Datuk Azman dan Datuk Jhon Afrizal selaku pengurus LAMR KP.
Tim bertolak langsung dari Pangkalan Kerinci Kamis,( 11/02) menuju desa kesuma kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan untuk mencapai lokasi.
Sesampainya dikawasan PT Arara Abadi distrik Nilo desa Kesuma tim investigasi seakan dihalangi oleh Security untuk menuju dimana areal Kepungan Ampaian Todung itu berada dengan alasan bahwa tim mendadak datang tanpa ada pemberitahuan untuk melakukan peninjauan kelokasi.
“Ya kami langsung memutuskan pulang karena tidak diperbolehkan oleh Security PT Arara Abadi distrik Nilo” Ungkap Nurzepri kepada awak media.
Menurut keterangan dari salah seorang anak keponakan dari batin hitam Amir mengatakan bahwa jumlah Pohon Sialang di wilayah Ampaian Todung berjumlah 27 Batang, yang ditumbang 23 batang dan tersisa sebanyak 4 batang pohon Sialang saja.
“Penumbangan ini baru kami ketahui pada minggu pertama pada bulan Februari 2021 dan kami juga sudah mengkonfirmasi juga kepada pihak Arara Abadi melalui humas yaitu Pak Jailun namun humas Arara Abadi mengatakan itu bukan kepungan Sialang namun hanya Belukar”. Tutur Amir menerangkan.
Amir melanjutkan bahwa Kepungan Sialang tersebut sudah dikelola oleh anak kemenakan batin hitam Sungai Medang sudah mengelola kepungan Sialang tersebut sudah hampir 12 tahun lamanya.
“Sudah 12 tahun kami mengelolahnya bahkan dalam satu tahun panen madu dari kepungan Sialang Ampaian Todung ini sebanyak 2 kali dengan hasil panen mencapai 500 kg sampai dengan 1 ton madu” Tutup Amir. **