“Kobar menunjukan kondisi tambatan nelayan kampung Sasah yang kian memprihatinkan”
[LINGGA] – Kondisi tambatan perahu nelayan di Kampung Sasah, Desa Sekanah, Kabupaten Lingga, yang dibangun 17 Tahun silam, terlihat semakin memprihatinkan. Bangunan penopang tambatan mulai lapuk dan nyaris ambruk.
Bahkan, insiden berulang akibat kerusakan bangunan tersebut hampir saja menelan korban jiwa, yang pada umumnya para nelayan tempatan (Sasah)
Sosok lelaki bernama Kadri, yang akrab disapa Kobar, dan merupakan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sekanah, dirinya telah berkali-kali menyuarakan persoalan ini dalam forum resmi Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbang).
Bahwa, tambatan perahu merupakan kebutuhan prioritas nelayan Sasah, karena sekitar 80 persen, berprofesi sebagai nelayan.
“Saya sudah sampaikan berulang kali dalam musyawarah desa, tambatan perahu ini bukan kebutuhan kecil. Nyawa masyarakat bisa terancam kalau terus dibiarkan. Sampai kapan mau dibiarkan?,” ujar Kobar dengan nada kecewa.
Kecewa atas aspirasinya tak pernah digubris oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sekanah, akhirnya Kobar blak-blakan kepada warga, Kobar mengungkapkan justru yang menjadi prioritas Pemdes Sakenah adalah pelabuhan di Dusun II, padahal kondisi pelabuhan masih baru.
“Miris kita lihat Pemdes Sakenah. Yang nyata-nyata harus diperbaiki atau dibangun yang rusak, ini malah yang tak rusak diperbaiki terus dengan duit ADD/DD. Anehkan?” ketusnya.
Melihat kejadian saat ini, tentu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warga. Bahkan warga menduga ada keberpihakan oknum Pemdes, mengingat Kepala Desa disebut tinggal di Dusun II.








