PEKANBARU – Kepolisian langsung melakukan penyelidikan terkait aksi bunuh diri yang dilakukan Jamaluddin Salim (45) dari lantai 5 hotel Furaya Pekanbaru-Riau, Senin (7/3/2016) siang tadi. Kuat dugaan ia nekat terjun lantaran stres.
Menurut keterangan keluarga korban kepada polisi, selama ini Jamaluddin memang mengalami stres berat menahun. Inilah yang ditenggarai pemicu sehingga pria keturunan tersebut memilih mengakhiri hidup secara tragis.
“Dugaannya karena stres berat. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini,” sebut Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Senin siang.
Menurut Putut, awalnya Jamaluddin terlihat mondar-mandir di SPA hotel yang berada di lantai II. Beberapa saat kemudian, pria yang beralamat di Jalan Tengku Umar ini keluar dan pergi ke lantai 5. Disanalah ia ditemukan oleh karyawan engineering sedang berdiri di pinggir pagar balkon.
Karena curiga, karyawan tersebut lantas memanggil satpam bernama Dadi. Melihat itu, Jamaluddin mengancam akan loncat bila mereka mendekat. Takut terjadi apa-apa Dadi pun mengontak atasannya dan mereka sepakat untuk menghentikan tindakan nekat Jamaluddin.
Meski tubuhnya sempat diraih, Jamal akhirnya terjauh dan tubuhnya menghantam papling blok yang berada di pintu masuk parkiran kiri. Ia pun menderita luka parah lalu meninggal dunia di rumah sakit. “Sempat diraih, tapi karena beban cukup berat, akhirnya yang bersangkutan jatuh ke bawah,” singkat Putut menjelaskan. ***
goriau.com