HNSI Dan Syahbandar Serahkan Pas Kecil Kepada Nelayan 3 Desa

LINGGA – Dengan disaksikan Plh. Bupati, DPC HNSI Kabupaten Lingga bekerjasama dengan KUPP Syahbandar Senayang, laksanakan penyerahan pas kecil secara simbolis kepada nelayan di tiga (3) Desa sekabupaten Lingga, yakni Desa Tanjung kelit, Desa Cempa dan Desa Batu Belobang, Senin (22/2)2021).

Bertindak selaku perwakilan dari nelayan, ketua HNSI mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pengukuran yang dilakukan pada akhir tahun 2020 lalu, dan penyerahannya baru dilakukan sekarang. Menurutnya lagi, kegiatan pengukuran yang merupakan program jemput bola ini akan dilanjutkan pada minggu depan kepada desa-desa yang telah mengajukan permohonan pengukuran kapal nelayan.

“Kegiatan pada tahun 2021 ini sama seperti pada tahun 2020 lalu, kegiatan yang dilakukan pada tahun ini adalah untuk membuat nelayan agar memiliki pas kecil secara gratis oleh Syahbandar Senayang”. Ujarnya.

Lebih lanjut ketua HNSI Kabupaten Lingga berharap kepada Pemerintah Daerah agar menyampaikan informasi kegiatan ini ke setiap Desa di Kabupaten Lingga yang belum melakukan pengukuran kapal nelayan, dan bisa memfasilitasi sarananya seperti gedung  untuk mensosiallisasi tentang masalah pas kecil serta kegunaannya, karena pihak Syahbandar hanya memfasilitasi ketika kapal nelayan itu datang dan berlabuh dipelabuhan, dan mereka hanya memudahkan masyarakat dalam pengurusan berkas.

“Pihak dari HNSI tetap mendampingi kegiatan tersebut, semoga di tahun 2022 nanti persoalan kepemilikan tanda kebangsaan kapal ini sudah selesai, dan tidak ada lagi nelayan kita yang tidak memiliki tanda kebangsaan kapal, hal ini juga berfungsi agar mereka berhak mendapatkan harga BBM subsidi yang di atur oleh pemerintah.

Terkait masalah rekomendasi, dijelaskan ketua HNSI, bahwa sampai hari ini BBM untuk nelayan yang bersubsidi dari pihak migas dan pertamina belum ada penambahan kuota, Dalam hal ini dari pihak pemerintah Kabupaten Lingga sebenarnya sudah mengajukan 510 (KL) BBM ke pihak migas dan pertamina, namun sampai hari ini yang diajukan tersebut belum terealisasi.

“Untuk sebagai catatan kita, di tahun 2020 kemarin sudah mengukur lebih dari 2000 armada nelayan, lalu Syahbandar Dabo Singkep dan Syahbandar Senayang lebih dari 2000 pas kecil yang telah di keluarkan dalam akhir 2020 dan awal 2021”. Terangnya. **(Ijal).