Memuncaknya Amarah Nelayan Terdampak Pukat..
Semakin merosotnya penghasilan para nelayan dimusim kerang ini yang kuat diduga semenjak adanya segelintir pengusaha nelayan pakai pukat tenk, ratusan nelayan menggeruduk salah satu rumah warga. Dan menemukan pukat tenk yang keseluruhanya terbuat dari besi tersebut.
Emosi ratusam warga hampir saja tidak terkendali saat itu, lantaran pukat tenk juga ada ditemukan digudang yang diketahui milik abang kandung oknum ketua himpunan nelayan.
Massa dari nelayan lokal yang tergabung saat itu sudah banyak memberi keringanan-keringanan terhadap pemilik kapal pukat tenk atau salome. Mulai dengan membuat surat perjanjian tidak mengulangi lagi, serta aksi massa kedua, menyita pukat tenk dan diserahkan kekantor Upt Perikanan Provinsi Riau.
Sangat disayangkan, tertulisnya kata-kata perjanjian diatas kertas polio bermatrai yang dibubuhi tanda tangan masing-masing pihak, seakan hanya tulisan tanpa ada yang dihiraukan dan ditakuti. Bahkan di aksi kedua, pukat tenk yang di titipkan warga dikantor Upt perikanan, kabarnya telah dikembalikan kepada pemiliknya tanpa ada diketahui pihak yang mengantar.
“Hancurlah semuanya musim kerang ini. Biasa hasil musim kerang dilaut bisa bertahan sampai 2 minggu bahkan bisa satu bulan, jika nelayan lokal menggunakan alat tangkap seperti biasa. Saat ini, musim belum ada seminggu, namun kerang sudah sulit ditemukan dan pulang tangan kosong,” tandasnya.**
Laporan by: Rahmad/Alamjagad
Editor by: MmdTim