MERANTI – Forum Komunikasi Kader Kesehatan (FK3) Kabupaten Kepulauan Meranti mendukung statment Bupati dalam menguatkan reformasi pelayanan terpadu satu pintu dengan cara bersilahturahmi dan berdiskusi, guna menghidupkan kembali posyandu yang telah mati suri.
Hal ini disampaikan langsung oleh pendiri FK3, Dr. Misri Hasanto, M.Kes usai kunjungan silaturahmi ke kediaman Bupati, dalam rangka mewujudkan tujuan sebenar FK3 yang berperan sebagai wadah kegiatan-kegiatan posyandu agar berjalan dengan baik sebagaimana yang dimandatkan oleh kementerian Kesehatan.
“Dikarenakan Posyandu saat ini telah mati suri, dan untuk mengaktifkan kembali dibutuhkan wadah dari pada FK3, maka dari itu disepakatilah pembentukan Forum Komunikasi Kader Kesehatan”. Kata Dr. Misri. Kamis (1/4/2021).
Menurutnya, seluruh Kabupaten/Kota telah dimandatkan oleh Menteri Kesehatan agar mencari penyebab kenapa dan dimana masalahnya, karena sejak otonomi daerah dulu waktu sentralisasi dimasa belum ada daerah otonomi itu, ternyata sudah diblok anggaranya berdasarkan kementerian, sehingga kader-kader kesehatan tidak lagi aktif, dan dapat dikatakan mati suri, sehingga dampak dari mati suri ini mengakibatkan banyak orang sakit serta banyak kerugian BPJS, untuk itu peran FK3 ini adalah melakukan germas (Gerakan masyarakat sehat) sebagai cara mencegah penyakit dari PHBS kepada masyarakat.
“Setelah didirikan FK3 ini dan saya selaku pendirinya Kepala Dinas Kesehatan yaitu Dr. Misri Hasanto, M.Kes, dan pelaksanaan pembentukan FK3 ini dilaksanakan dirumah ibu Ino dijalan handayani pada tahun 2016 dan saya memilih Waluyo sebagai Ketua FK3”. Tambahnya.
Dalam kunjungan silahturahmi itu, FK3 menyampaikan dan menyalurkan aspirasi masyarakat Kepada ibu Bupati, hal ini dikarenakan Bupati tidak bisa bertemu karena ada kegiatan yang tak bisa ditinggalkan, menurutnya FK3 itu sangat bermanfaat dan membantu masyarakat khususnya masyarakat Meranti.
“Kami berencana membuat acara sunat masal didaerah alah air timur agar bisa membantu masyarakat yang kiranya membatalkan niatnya tahun ini untuk bersunat akibat biaya yang dalam masa pandemi cukup sulit”. ujar Waluyo.
Sementara itu, selaku istri Bupati mendukung penuh kegiatan ini, menurutnya selama kegiatan itu bertujuan untuk kebaikan, namun beliau harus meminta persetujuan suaminya, yaitu Bapak Bupati H. M. Adil.
“Dan nantinya apa yang ditanggapi bapak sekiranya, akan saya kasi kabar secepatnya, harapan saya semoga semua berjalan lancar dan segera terealisasi. Ujarnya. **(Zikri)