ROKANHILIR -Jika pada Tahun 2013, 2014, dan 2015, Lembaga Adat Melayu Kabupaten Rokan Hilir (LAM Rohil), di duga menelan anggaran yang fantastis Rp 3.8 Miliar. Tahun 2018, LAM Rohil, juga di duga kembali menelan dana Ratusan Juta Rupiah.
Dan kini, dana kucuran hibah Pemda Rohil di 2019 untuk LAM Rohil, juga menelan dana fantastis, di duga baru-baru ini gelontoran dana tersebut senilai Ratusan Juta Rupiah, pada Bulan April silam.
Dengan kucuran dana hibah yang cukup besar tersebut, tentu hal ini sangat di sayangkan. Karena selama Tahun-ketahun, LAM Rohil juga tidak menunjukkan asa dan harapan bagi masyarakat Rohil.
Berita tetkait:
Khususnya tentang Adat Istiadat dan Budaya Melayu sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus di lestarikan, di budayakan dan di jaga,” demikian ungkap Latif, kepada awak media ini, Rabu (4/9).
Sementara, tim investigasi awak media gopesisir.com, mencoba konfirmasi kepada Ketua Harian LAM Rohil, Rasyid Abizar. Namun sayang, Ketua Harian LAM Rohil, yang juga merupakan salah satu anggota DPRD Rohil aktif tersebut tidak membuahkan hasil, pada Rabu (4/9).
Setelah mendatangi kantor LAM Rohil, di Gedung Adat, perkantoran Batu Enam, Bagan Siapiapi, tim juga tidak menemukan satu orang pun pengurus LAM Rohil, guna di mintai keterangan.
‘Apakah gonjang-ganjing prahara LAM Kabupaten Rohil terus bergema sampai kepelosok penjuru, sehingga memekakan telinga semua tokoh-tokoh adat.
Klarifikasi dan verifikasi dari Ketua LAM Rohil yang di komandoi Rasyid Abizar, sangat di nantikan. Sebab seluruh penggunaan uang pemerintah dan rakyat adalah sumber dana APBD yang harus dipertanggung jawabkan.
“Jika memang ditemukan ada indikasi. Ya harus di usut tuntas demi menjaga marwah LAM Rohil, Provinsi Riau,” tandas Tokoh muda Rohil, M. Latif, S.H.**
Laporan by: Net
Editor by: Mmd