TELUKKUANTAN – Dinas Perkebunan Kuantan Singingi (Kuansing), Riau agak pesimis dengan penjualan buah sawit Indonesia di masa mendatang. Pasalnya, Afrika Selatan sedang gencar-gencarnya melakukan budidaya kelapa sawit.
“Saat ini, pemainnya hanya tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Tailand. Nah, kalau masuk Afrika Selatan, kita khawatir minyak kelapa sawit dari Indonesia tak sanggup bersaing,” ujar Kepala Disbun Kuansing, Wariman DW kepada GoRiau.com beberapa hari lalu.
Dikatakan Wariman, kelapa sawit merupakan tanaman asli negara Afrika Selatan. Diperkirakan, minyak kelapa sawit Afrika Selatan akan mendominasi dunia pada tahun 2020 mendatang.
“Dalam setiap pertemuan negara penghasil minyak kelapa sawit, persoalan persaingan minyak kelapa sawit selalu menjadi pemikiran bersama. Kita mewanti-wanti masuknya Afrika Selatan ini,” terang Wariman.
Kendati demikian, lanjut dia, persoalan ini tidak hanya menjadi tanggungjawab Pemkab Kuansing. Sebab, pemerintah pusat bersama Malaysia telah membentuk Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau CPOP (Council of Palm Oil Producer Countries).
“Mudah-mudahan, lembaga tersebut memberikan jalan keluar dan petani kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Kuansing bisa sejahtera,” ujar Wariman. Ia menyatakan, untuk standarisasi harga sawit diatur oleh pasar dunia.***