DURI – Peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah membuat program bank sampah Pematang Pudu semakin berkembang. Banyaknya aneka produk yang memiliki nilai jual tinggi dibuat dari hasil limbah rumah tangga seperti plastik, botol isi ulang, kertas dan koran, kaleng seng, besi, aluminium, kaleng aluminium, botol kaca dan lain-lain menjadi pendorong bertambahnya nasabah bank sampah.
Atas keberhasilan bank sampah Pematang Pudu ini, PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) bekerja sama dengan Yayasan Kumala dan Yayasan Kehati menggelar sosialisasi lanjutan ’’Bank Sampah Pematang Pudu Bersih†di Pondok Oleh-oleh Duri pada 7 Maret 2016.
Pelatihan ini diikuti lebih dari 37 orang yang umumnya tinggal di wilayah sekitar operasional Chevron. Mereka terdiri dari pengelola inti bank sampah, petugas layanan jemput sampah, nasabah bank sampah, ibu-ibu PKK Kecamatan Pinggir, warga Pematang Pudu serta para pemangku kepentingan lainnya.
 Selain peserta, sosialisasi turut dihadiri berbagai instansi di antaranya perwakilan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis Nurhasanah, Director Executive Yayasan Kumala Dindin Komarudin, perwakilan Yayasan Kehati Rosyid Hakim serta karang taruna Desa Pematang Pudu yang diwakili oleh kelompok Pematang Pudu Bersih.
 Perwakilan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis, Nurhasanah, menyampaikan bahwa pertumbuhan manusia akan berbanding lurus dengan volume sampah yang dihasilkan, sehingga harus ada penanganan sampah yang tempat.
“Maka Bank Sampah adalah salah satu model pengendalian sampah yang tepat yang berbasis komunitas,†tutur Nurhasanah kepada Goriau.com disela kegiatan sosialisasi Bank Sampah Pematang Pudu Bersih.
 Perwakilan dari Yayasan Kumala, Dindin Komarudiin dalam kesempatan yang sama menjelaskan bagaimana workshop dapat membantu berbagi pengalaman kepada nasabah anggota Bank Sampah, ibu-ibu PKK serta masyarakat luas. Lebih lanjut, Dindin menyampaikan kemajuan dari kelompok Bank Sampah
“Saat ini Nasabah sudah 85 orang, proses tabungan berjalan lancar, jumlah tabungan yang tersedia adalah Rp. 3,000,000. Angka tersebut bisa menjangkau lebih kurang 3 RW dan 5 RT,†jelas Dindin.
Sementara itu, manajemen Chevron, Iwan Azof, berharap dengan adanya program ini dapat merubah gaya hidup masyarakat dalam memanfaatkan sampah rumah tangga. Iwan pun mengajak masyarakat untuk peduli dan memperhatikan lingkungan agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat.
“Selain lingkungan jadi bersih, program bank sampah juga bisa menambah pendapatan masyarakat,†ujar Iwan saat penutupan kegiatan.***
goriau.com