MERANTI – Mengantisipasi kemungkinan penularan wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang ditegaskan Gubernur Riau melalui surat edaran dengan nomor: 80/SE/2020, tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Covid-19, Ketua Ikatan Keluarga Jawa Kepulauan Meranti (IKJKM) harap Pemerintah Daerah segera lakukan langkah persuasif.
Menurutnya, sehubungan dengan tata letak Kabupaten ini menjadi daerah perbatasan yang berhubungan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, maka hal ini harus menjadi perhatian serius dan perioritas dari Pemerintah dalam pencegahan penularan wabah covid-19.
“Selain mengimbau masyarakatnya untuk tidak bepergian keluar negeri, Pemerintah Daerah juga harus membatasi, bahkan menghentikan sementara importir barang-barang baru dan bekas dari luar negeri”. Ujar Sudarto, Senen (16/3/2020).
Dikatakannya lagi, hal itu berkaitan dengan banyaknya pengusaha importir memasukkan barang melalui pelabuhan resmi maupun tidak resmi yang berada di sepanjang perairan pulau-pulau di Meranti.
“Banyaknya pelabuhan tikus di daerah ini juga harus diantisipasi oleh pemerintah, karena melalui pelabuhan ini para pengusaha selalunya memasukkan barang bekas (Second hand), yang sudah pasti tidak terjamin keseteriliannya”. Tambah pria yang akrab dengan panggilan Darto itu.
Hal ini juga senada dengan apa yang disampaikan Gubernur Riau pada rakor Pembahasan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Riau, di Balai Pauh Jangi Pekan Baru. Dia meminta kepada Kepala Daerah Kabupaten/Kota untuk mengeluarkan kebijakan atau edaran dalam Penanggulangan Penyebaran Covid-19 sesuai dengan letak geografis dan kebutuhan daerah masing-masing.
“Masing masing daerah memiliki letak geografis yang berbeda, untuk itu dipersilakan memiliki dan menentukan kebijakan yang berbeda, begitu juga dengan perguruan tinggi”. ujar Syamsuar, yang dikutip dari rilis Humas Pemkab Meranti.
Lebih lanjut Syamsuar menegaskan kepada setiap daerah yang menjadi pintu keluar masuknya penumpang harus ada upaya pengecekan dan tindakan langsung atas adanya suspicious wabah mematikan tersebut.
“Untuk pintu-pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan, diintruksikan untuk melakukan pengecekan suhu kepada setiap penumpang, jika ditemukan penumpang dengan suhu tubuh tinggi maka segera dibawa kebeberapa rumah sakit yang telah ditunjuk, diantaranya Awal Bross, Syafira dan Ibnu Sina agar segera mendapat penanganan, hal ini juga untuk mengantisipasi membludaknya pasien di RSUD Arifin Achmad”. Ujarnya.
Tidak sampai disitu, untuk penanganan didaerah, Gubernur juga telah menetapkan beberapa rumah sakit rujukan, yakni Puri Husada di Tembilahan dan RSUD Dumai di Kota Dumai, namun Gubernur juga mengitruksikan agar semua RSUD Kabupaten Kota harus bersiap termasuk rumah sakit swasta.
Dan dengan kondisi penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia saat ini, Pemerintah Provinsi Riau menilai sudah harus menetapkan status siaga darurat, hal ini bertujuan untuk percepatan penanganan penyebaran virus coron **(Red)
Editor: Gp2