Anak-anak Muda di Meranti Riau Mulai Banyak Hasilkan Film

SELATPANJANG – Kalau biasanya menonton hanya akan menyaksikan adegan artis luar daerah seperti Jakarta, namun tidak untuk kali ini. Di Kabupaten Kepulauan Meranti misalnya, mulai banyak ditemukan film-film lokal olahan anak daerah.

Awal tahun 2016 kemarin, Sanggar Kepurun Desa Alai Selatan menjadi buah pembicaraan karena berhasil membuat film lokal dengan kemasan hutan. Kini muncul lagi film dari Desa Mekong. Pemuda desa yang terletak di Kecamatan Tebingtinggi Barat itu setidaknya telah menghasilkan dua film siap tonton.

Mereka membuat film dengan satu camera, tanpa peralatan lengkap dan tak diperankan aktor terkenal. Mereka mengajak anak-anak yang ada di desa itu untuk bermain.

“Kemarin sudah diputar dua film hasil karya kami,” ujar Indra Safrizal kepada GoRiau, Sabtu (19/3/2016).

Diceritakan Indra, waktu pemutaran perdana dua film hasil karya mereka, Sabtu (12/3/2016) lalu, sangat mendapat apresiasi dari masyarat setempat. Masyarakat senang melihat anak-anak mereka beradu akting dalam film lokal itu.

“Rencananya hanya pemain yang nonton, eeh ramai yang datang dan ingin menyaksikan,” tambah Indra.

“Tak henti-hentinya mereka tertawa saat menyaksikan film karya kami,” kata Indra juga.

Indra mengaku masih sangat banyak kelemahan dalam film yang mereka buat. Sebab, selain memang tidak pernah mendapat pendidikan khusus perfilman, basic mereka pun bukanlah ahli di pembuatan film. Untuk itu, mereka sangat berharap andai ada pihak yang peduli dengan kreativitas anak-anak daerah untuk memberikan ilmu perfilman.

“Agar karya semakin baik,” harap Indra.

Beberapa film yang pernah disaksikan GoRiau saat diputar antara lain Bakung di Tepi Tasik karya Sanggar Kepurun Desa Alai Selatan, Kerasnya Hidup dan di Ujung Tanjung karya anak-anak Desa Mekong.

Ada rencana Pemda Meranti melalui Disparpora untuk membuat festival film. Festival ini diharapkan bisa menjadi jalan keluar bagi pembuat film untuk mendapat perhatian khusus dari Pemda dan tidak hanya menyebarkan janji manis.

Sebab, tidak sedikit lagi daerah-daerah di Kepulauan Meranti sudah mulai syuting film untuk diikut sertakan dalam festival film yang direncanakan bulan Agustus 2016 itu. ***

goriau.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *